Mengenal Sejarah Keraton Sambaliung: Jejak Kejayaan Kerajaan di Tanah Berau!
Mengenal Sejarah Keraton Sambaliung: Jejak Kejayaan Kerajaan di Tanah Berau!-net:foto-
BACA JUGA:Sejarah Benteng Somba Opu: Jejak Kejayaan Kerajaan Gowa dan Pusat Perdagangan Maritim di Makassar!
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sambaliung memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas dan dikenal karena hubungan diplomatiknya dengan pihak kolonial Belanda.
Pemerintah Belanda pada saat itu memandang Berau sebagai daerah strategis karena letaknya yang dekat dengan jalur perdagangan laut dan sumber daya alam yang melimpah, terutama hasil hutan dan pertanian.
Meski begitu, hubungan antara Kerajaan Sambaliung dan Belanda tidak selalu harmonis. Terdapat periode di mana kerajaan berusaha mempertahankan kedaulatan dan menolak dominasi politik dari pihak kolonial.
Namun, seperti banyak kerajaan lain di Nusantara, pengaruh Belanda lambat laun semakin kuat.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Benteng Nassau: Jejak Kolonial di Ternate yang Tak Lekang Waktu
Mereka menggunakan politik perjanjian untuk menempatkan kerajaan di bawah pengawasan administrasi Hindia Belanda, meskipun secara formal kerajaan tetap dianggap berdaulat.
Arsitektur dan Nilai Budaya Keraton
Keraton Sambaliung dibangun menggunakan bahan utama kayu ulin, yang terkenal kuat dan tahan terhadap cuaca tropis.
Arsitekturnya mencerminkan gaya tradisional Kalimantan yang berpadu dengan pengaruh Islam dan sedikit sentuhan kolonial.
BACA JUGA:Sejarah Benteng Kalamata: Jejak Portugis di Ternate yang Masih Berdiri Kokoh!
Struktur bangunan utama terdiri atas ruang tamu, ruang keluarga kerajaan, dan balairung tempat berlangsungnya acara adat serta pertemuan penting.
Di dalam keraton, terdapat berbagai benda pusaka kerajaan seperti tombak, keris, payung kebesaran, serta pakaian adat raja dan permaisuri.
Semua benda tersebut menjadi saksi sejarah perjalanan panjang para penguasa Sambaliung.
Hingga kini, keraton ini masih dijaga dengan baik oleh keturunan keluarga kerajaan, dan sering dijadikan lokasi upacara adat serta peringatan sejarah lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
