Pemkot PGA

Sejarah Tari Katrili: Jejak Akulturasi Budaya Eropa dan Nusantara di Nusa Tenggara Timur!

Sejarah Tari Katrili: Jejak Akulturasi Budaya Eropa dan Nusantara di Nusa Tenggara Timur!

Sejarah Tari Katrili: Jejak Akulturasi Budaya Eropa dan Nusantara di Nusa Tenggara Timur!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Tari Katrili merupakan salah satu tarian tradisional yang memiliki akar sejarah panjang dan menarik di Indonesia, khususnya di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tarian ini tidak hanya mencerminkan keindahan gerak tubuh dan keharmonisan antara penari laki-laki dan perempuan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah kolonial yang kuat.

Pengaruh budaya Eropa, terutama dari bangsa Portugis dan Belanda, menjadi salah satu faktor utama dalam lahirnya tari Katrili di wilayah timur Nusantara.

Asal-usul dan Pengaruh Budaya Eropa

BACA JUGA:Sejarah Keraton Surakarta Hadiningrat: Warisan Kejayaan Mataram yang Abadi!

Katrili berasal dari kata “Quadrille”, yaitu tarian rakyat Eropa yang populer pada abad ke-18 hingga ke-19.

Tarian Quadrille sendiri berkembang di Prancis dan kemudian menyebar ke berbagai wilayah jajahan Eropa, termasuk daerah-daerah di Asia Tenggara.

Saat bangsa Portugis datang dan menjalin hubungan dagang serta misi keagamaan di kepulauan Nusa Tenggara, mereka membawa serta unsur budaya mereka, termasuk seni tari dan musik.

Dalam konteks lokal, masyarakat NTT tidak menolak budaya asing tersebut. Sebaliknya, mereka mengadaptasi dan memadukannya dengan tradisi setempat.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Istana Kadriah: Warisan Kejayaan Kesultanan Pontianak!

Dari sinilah kemudian lahir bentuk tari khas yang disebut “Katrili”, hasil akulturasi antara budaya Eropa dan budaya Nusantara. Tarian ini lambat laun menjadi bagian dari perayaan dan kegiatan sosial masyarakat setempat.

Fungsi dan Makna Sosial Tari Katrili

Pada awalnya, tari Katrili sering dipentaskan dalam acara pesta rakyat, penyambutan tamu kehormatan, dan perayaan hari besar, baik yang bersifat keagamaan maupun kenegaraan.

Tarian ini menonjolkan semangat kebersamaan, keakraban, dan rasa hormat antarindividu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait