Memahami Sejarah Istana Siak Sri Indrapura: Jejak Kemegahan Kerajaan Melayu di Riau!

PAGARALAMPOS.COM - Di tepi Sungai Siak yang tenang, berdiri megah sebuah istana bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan Melayu di masa lampau istana Siak Sri Indrapura.

Bangunan ini bukan hanya simbol kekuasaan Kesultanan Siak, tetapi juga bukti perpaduan budaya Timur dan Barat yang menawan.

Hingga kini, istana ini tetap menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan warisan penting dalam sejarah Indonesia.

Asal-usul dan Pendirian Istana

BACA JUGA:Sejarah Museum Angkut: Perjalanan Waktu Dunia Transportasi di Kota Batu!

Kesultanan Siak Sri Indrapura berdiri pada abad ke-18 sebagai penerus dari Kerajaan Johor dan Kerajaan Melayu. Kesultanan ini didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pada tahun 1723.

Awalnya, pusat pemerintahan berada di Buantan, sebelum akhirnya dipindahkan ke Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim I.

Istana Siak Sri Indrapura yang kita kenal sekarang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889–1908).

Pembangunannya dimulai pada tahun 1889 dan selesai pada 1893. Istana ini diberi nama “Asserayah Hasyimiah”, yang berarti “Istana Sultan Hasyim”.

BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Kerajaan Gaib Siliwangi: Antara Legenda Prabu Siliwangi dan Dunia Tak Kasat Mata!

Pembangunan istana melibatkan arsitek dari Eropa, sehingga menciptakan perpaduan gaya arsitektur Melayu, Moor, dan Eropa yang sangat unik untuk ukuran istana di masa itu.

Kemegahan Arsitektur dan Interior

Istana Siak memiliki tiga lantai dengan luas sekitar 1.000 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas hampir satu hektare.

Dari luar, bangunan ini tampak anggun dengan menara di setiap sudutnya — mirip kastil Eropa. Dindingnya berwarna kuning muda, warna khas kerajaan Melayu yang melambangkan kebesaran dan kemuliaan.

Sumber: