Pemkot PGA

Sejarah Pura Besakih: Pusat Spiritual dan Warisan Agung Hindu di Pulau Bali!

Sejarah Pura Besakih: Pusat Spiritual dan Warisan Agung Hindu di Pulau Bali!

Sejarah Pura Besakih: Pusat Spiritual dan Warisan Agung Hindu di Pulau Bali!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Pulau Bali tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam yang menawan, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan dan spiritual masyarakat Hindu di Indonesia.

Salah satu simbol kebesaran dan kesakralan agama Hindu di Bali adalah Pura Besakih, yang sering dijuluki sebagai Mother Temple atau pura induk.

Terletak di lereng barat daya Gunung Agung, pura ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan memiliki nilai sejarah yang panjang, bahkan dipercaya sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu.

Asal Usul dan Legenda Pura Besakih

BACA JUGA:Sejarah Bukit Shafa dan Marwah: Warisan Perjalanan Spiritual yang Tak Lekang Waktu

Sejarah Pura Besakih tidak bisa dilepaskan dari berbagai legenda dan mitologi Bali.

Menurut cerita rakyat, keberadaan pura ini berhubungan erat dengan perjalanan Rsi Markandeya, seorang resi besar dari tanah Jawa pada abad ke-8 Masehi.

Rsi Markandeya datang ke Bali untuk menyebarkan ajaran Hindu Dharma. Dalam perjalanannya, ia mendapat petunjuk gaib untuk memimpin upacara besar di kaki Gunung Agung.

Dari situlah ia memulai ritual penanaman panca datu, yaitu lima jenis logam yang ditanam di dasar tanah sebagai simbol kekuatan alam semesta.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Tepak Sirih dan Kegunaannya dalam Tradisi Masyarakat Indonesia!

Setelah upacara itu, dibangunlah tempat pemujaan sederhana yang kemudian berkembang menjadi Pura Besakih.

Legenda lain menyebutkan bahwa Gunung Agung sendiri dipercaya sebagai replika Gunung Mahameru, gunung suci dalam ajaran Hindu.

Dengan demikian, mendirikan pura di lereng Gunung Agung memiliki makna kosmologis yang mendalam, yaitu pusat spiritual yang menghubungkan manusia dengan Sang Hyang Widhi.

Perkembangan dari Masa ke Masa

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait