Menyusuri Sejarah Situs Bena: Warisan Megalitikum yang Masih Terjaga di Flores
Menyusuri Sejarah Situs Bena: Warisan Megalitikum yang Masih Terjaga di Flores-Foto: net -
Ciri khas Bena adalah tata letaknya yang berbentuk oval dan bertingkat mengikuti kontur alam.
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
BACA JUGA: Jejak Peradaban Hindu di Sumatera Selatan: Sejarah dan Keunikan Candi Bumi Ayu
Desa ini dihuni oleh sembilan klan, termasuk suku Dizi, Deru Lalulewa, dan Deru Solamae. Setiap klan memiliki rumah utama serta simbol leluhur, yang mencerminkan ikatan sosial dan kekerabatan yang erat.
Kehidupan dan Tradisi
Hingga kini, masyarakat Bena tetap menjaga tradisi adat mereka. Bahasa lokal, sistem pertanian tradisional, dan ritual seperti Reba, perayaan tahun baru adat dengan tarian dan syair, masih dijalankan.
Walaupun desa terbuka untuk pariwisata, masyarakat selektif dalam menerima pengaruh luar agar nilai-nilai budaya tetap terjaga.
Pelestarian dan Tantangan
Situs Bena telah diakui sebagai warisan budaya nasional dan menjadi salah satu desa adat paling penting di wilayah timur Indonesia.
BACA JUGA:Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Perjuangan Rakyat Ende dalam Menjaga Keutuhan NKRI!
BACA JUGA:Ketika Sejarah Indonesia Nyaris Punah: Kisah Pemberontakan yang Terlupakan
Pemerintah dan lembaga budaya berupaya melestarikan fisik bangunan, mendokumentasikan budaya tak benda, dan melibatkan generasi muda dalam konservasi adat.
Namun, tantangan tetap ada, seperti perubahan iklim, ketertarikan generasi muda pada gaya hidup modern, dan tekanan dari industri pariwisata.
Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pengunjung sangat penting agar Situs Bena tetap lestari sebagai warisan sejarah yang hidup dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
