Mengulas Sejarah Kerajaan Medang Kamulan, Kejayaan dan Warisan Kerajaan Purba Jawa Timur
kerajaan medang kamulan-net-kolase
PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Medang Kamulan atau sering disebut Kerajaan Medang, adalah salah satu kerajaan penting di Nusantara yang berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah.
Pendirinya, Mpu Sindok, memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur pada abad ke-10 Masehi, dan dari sana berkembang menjadi kekuatan politik, budaya, dan religius yang cukup berpengaruh sebelum akhirnya mengalami masa krisis.
Universitas Islam An Nur Lampung
Berita berikut menyajikan sejarah, kejayaan, lalu runtuhnya Medang Kamulan, serta peninggalan yang masih bisa dilacak hingga saat ini.
BACA JUGA:Selain Tahu Sumedang, Berikut 5 Makanan Khas Sumedang yang Wajib Dicoba
Asal-usul dan Perpindahan
Awalnya pusat kerajaan Hindu-Buddha Mataram berada di Jawa Tengah, namun letusan Gunung Merapi dan tekanan politik memaksa perpindahan. Pada tahun sekitar 929 M, Mpu Sindok, yang saat itu adalah pejabat tinggi di istana Mataram dan juga keturunan Dinasti Sanjaya, mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Isyana, dan mendirikan Kerajaan Medang Kamulan di Jawa Timur sebagai kelanjutan Mataram.
Universitas Islam An Nur Lampung
Letak Geografis
Kerajaan ini berada di muara Sungai Brantas, dengan ibu kota yang disebut Watan Mas atau sekitar daerah Watugaluh di wilayah sekarang dekat Jombang, Jawa Timur. Wilayah pengaruhnya meliputi bagian selatan hingga utara Jawa Timur, dari Pasuruan sampai Malang, serta ke barat ke Nganjuk.
BACA JUGA:Begini Mitos Aji Saka Sang Pencipta Kerajaan Medang Kamulan Penakluk Dewata Cengkar
Kejayaan dan Puncak Kemakmuran
Masa pemerintahan Airlangga dan Dharmawangsa dianggap sebagai puncak kejayaan, terutama dari segi politik, ekonomi, dan budaya. RESTORASI wilayah, perdagangan, pembangunan fasilitas publik seperti pelabuhan dan jalan, serta peningkatan aktivitas religius (Hindu dan Buddha) memperkuat fondasi kerajaan.
Kegiatan pembangunan seperti waduk Waringin Sapta, pelabuhan Hujung Galuh di muara sungai Brantas, serta jaringan jalan penghubung dari pesisir ke pusat kerajaan menjadi indikator kemajuan ekonomi dan konektivitas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
