Sejarah Suku Aneuk Jamee: Asal-Usul, Perkembangan Budaya, dan Identitas di Tanah Aceh!

Salah satu kesenian khas mereka adalah rapa’i geleng dan tarian tradisional yang biasa dipertunjukkan dalam acara adat maupun penyambutan tamu.

Selain itu, mereka juga mempertahankan tradisi lisan berupa pantun dan syair, yang menjadi bagian penting dalam budaya Minangkabau.

Peran dalam Sejarah dan Masyarakat

Suku Aneuk Jamee tidak hanya membawa identitas budaya, tetapi juga turut memberi kontribusi dalam sejarah Aceh.

BACA JUGA:Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Momentum Perkuat Ukhuwah Islamiah

Beberapa tokoh pejuang dan ulama berasal dari komunitas ini. Kehadiran mereka memperkaya dinamika sosial Aceh, terutama di wilayah pesisir yang menjadi jalur perdagangan penting.

Dalam bidang ekonomi, masyarakat Aneuk Jamee dikenal sebagai petani, nelayan, dan pedagang. Mereka banyak mengelola perkebunan kelapa, karet, hingga hasil laut.

Hubungan dagang dengan daerah lain, termasuk dengan Sumatera Barat, tetap terjalin erat hingga kini.

Dari sisi sosial, mereka berperan dalam memperkuat integrasi antar etnis di Aceh, karena posisinya yang menjembatani budaya Minangkabau dengan Aceh.

BACA JUGA:Dari Bunker hingga Monumen, Warisan Perang Dunia di Nusantara

Perkembangan Modern

Seiring perkembangan zaman, suku Aneuk Jamee menghadapi tantangan dalam mempertahankan identitasnya.

Globalisasi, modernisasi, dan arus migrasi membuat bahasa dan tradisi mereka mulai tergerus. Generasi muda Aneuk Jamee banyak yang lebih fasih berbahasa Indonesia atau Aceh dibandingkan bahasa Aneuk Jamee.

Meski demikian, upaya pelestarian budaya terus dilakukan, baik oleh komunitas lokal maupun pemerintah daerah.

Beberapa festival budaya Aneuk Jamee diselenggarakan di Aceh Selatan dan sekitarnya untuk memperkenalkan kembali warisan leluhur mereka.

Sumber: