Pemkot PGA

Sejarah Upacara Adat Maluku: Makna, Ragam Tradisi, dan Upaya Pelestariannya!

Sejarah Upacara Adat Maluku: Makna, Ragam Tradisi, dan Upaya Pelestariannya!

Sejarah Upacara Adat Maluku: Makna, Ragam Tradisi, dan Upaya Pelestariannya!-Foto: net -

Bahkan hingga kini, Pela Gandong masih dijalankan untuk mempererat hubungan sosial dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya persaudaraan di tengah perbedaan.

BACA JUGA:Yuk Intip Fakta Menarik Lumbung Padi yang Dulu Jadi Lambang Kemakmuran dan Kuasa

3. Upacara Panas Pela

Dalam sejarahnya, Panas Pela dilakukan secara meriah dengan menampilkan tarian, musik tradisional, dan doa bersama.

Upacara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen persaudaraan, sekaligus menjadi sarana silaturahmi antarwarga dari berbagai daerah.

4. Upacara Pukul Sapu di Morella dan Mamala

BACA JUGA:Yuk Dengarkan Kembali Tradisi Lisan yang Hampir Hilang tapi Masih Tetap Hidup

Upacara ini dikenal unik dan sakral. Dilaksanakan setiap 27 Ramadhan, masyarakat dua negeri, Morella dan Mamala, melakukan tradisi saling memukul tubuh dengan sapu lidi yang telah direndam dalam minyak kelapa.

Meski terlihat menyakitkan, tradisi ini diyakini membawa kekuatan dan daya tahan tubuh.

Sejarahnya, Pukul Sapu bermula dari semangat perjuangan melawan penjajah, sekaligus bentuk latihan fisik untuk membangun kekuatan.

Kini, tradisi tersebut menjadi daya tarik budaya sekaligus bukti keteguhan masyarakat Maluku menjaga warisan leluhur.

BACA JUGA:Yuk Dengarkan Kembali Tradisi Lisan yang Hampir Hilang tapi Masih Tetap Hidup

5. Upacara Panen dan Laut

Sebagai masyarakat kepulauan yang bergantung pada laut dan pertanian, upacara syukuran panen dan laut juga penting dalam tradisi Maluku.

Upacara ini dilakukan untuk memanjatkan doa syukur atas hasil alam yang melimpah serta memohon keberkahan untuk musim selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait