Jejak Sejarah Suku di Jambi: Dari Tradisi Kuno hingga Pengaruh Peradaban Cina
Jejak Sejarah Suku di Jambi: Dari Tradisi Kuno hingga Pengaruh Peradaban Cina-Foto: net -
BACA JUGA:Gunung Sumantri: Jejak Sejarah dan Kisah Kepahlawanan di Atap Papua
BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Mistis Gunung Urug: Desa yang Terkubur Waktu
Manusia Austro-Melanesoid diperkirakan sudah menempati daerah pesisir dan sungai sejak 10.000 SM, sementara kelompok Mongoloid datang kemudian melalui jalur Asia Tenggara, lalu melahirkan kelompok Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda).
Kelompok Proto Melayu meninggalkan jejak berupa kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.
Sedangkan Deutro Melayu mengembangkan teknologi logam, perunggu, dan diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Melayu yang kita kenal sekarang, termasuk Melayu Jambi.
Sejak masa prasejarah, wilayah Jambi dihuni berbagai kelompok seperti Suku Kerinci, Batin, Penghulu, hingga Suku Anak Dalam.
Mereka inilah yang kemudian berperan besar dalam perkembangan bahasa, adat, serta budaya Melayu Jambi.
BACA JUGA:Pemberontakan yang Hampir Menghapus Sejarah Indonesia
BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?
Perkembangan Budaya dan Agama
Kehidupan masyarakat Jambi tidak terlepas dari perkembangan budaya Melayu kuno. Di daerah pegunungan Kerinci misalnya, masyarakat sudah mengembangkan kebudayaan batu sejak ribuan tahun lalu.
Nama “Kerinci” sendiri berasal dari istilah kuno Korintji yang berarti “negeri di atas bukit”.
Sekitar abad ke-1 Masehi, agama Buddha mulai masuk ke Jambi, yang kemudian melahirkan kebudayaan Melayu-Buddha. Periode ini mencapai puncaknya antara abad ke-6 hingga abad ke-11, sebelum akhirnya mengalami kemunduran.
Memasuki abad ke-7 hingga ke-11, Islam mulai masuk ke wilayah Jambi, salah satunya melalui Pulau Berhala.
Kehadiran Islam membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, menggantikan pengaruh Buddha dan melahirkan kebudayaan Melayu-Islam yang hingga kini menjadi identitas utama masyarakat Jambi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
