Pemkot PGA

Misteri Tenun Gringsing: Simbol Kesucian dan Keabadian dari Bali Timur

Misteri Tenun Gringsing: Simbol Kesucian dan Keabadian dari Bali Timur

Misteri Tenun Gringsing: Simbol Kesucian dan Keabadian dari Bali Timur-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Tenun gringsing merupakan karya seni tekstil tradisional Bali yang dibuat dengan teknik unik bernama double ikat.

Di seluruh dunia, metode ini hanya ditemukan di tiga tempat: India, Jepang, dan Indonesia—khususnya di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali.

Keistimewaan kain ini terletak pada pola-pola yang simetris, hasil dari proses pengikatan benang lungsi dan pakan sebelum pewarnaan dilakukan.

Karena keunikan dan kerumitan prosesnya, tenun gringsing dianggap tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga spiritual. Bagi masyarakat setempat, kain ini diyakini membawa perlindungan dari mara bahaya.

Nama “gringsing” berasal dari kata dalam bahasa Bali: “gring” berarti sakit, dan “sing” berarti tidak—yang jika digabung berarti “tidak sakit” atau penolak penyakit.

BACA JUGA:Sejarah Bukit Tektok di Malang Raya: Dari Pos Pengintaian Pejuang Hingga Destinasi Wisata Alam dan Spiritualit

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Bubrah: Warisan Buddha yang Terselip di Balik Keindahan Prambanan

Asal-Usul dan Nilai Filosofis

Menurut legenda lokal, teknik tenun gringsing merupakan anugerah dari Dewa Indra, yang terinspirasi oleh keindahan malam.

Ia mengajarkan warga Tenganan cara menenun motif matahari, bulan, dan bintang di atas kain, yang menjelaskan dominasi warna gelap seperti hitam dan coklat kemerahan pada tenun gringsing.

Bukti tertulis mengenai keberadaan kain ini dapat ditemukan dalam Kakawin Nagarakretagama, yang menyebutkan bahwa kain gringsing digunakan sebagai tirai kereta kerajaan Hayam Wuruk, raja Majapahit.

BACA JUGA:Mengungkapkan Sejarah Gunung Nona di Enrekang: Antara Keindahan Alam dan Legenda Mistis!

BACA JUGA:Sejarah Gunung Malabar: Warisan Kolonial, Teknologi Radio, dan Kearifan Lokal di Selatan Bandung!

Hingga kini, masyarakat Tenganan masih mengenakan tenun gringsing dalam upacara penting seperti potong gigi (metatah), pernikahan, dan ritual keagamaan, menunjukkan betapa kuatnya peran kain ini dalam kehidupan spiritual dan budaya mereka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait