Sejarah Jalan Anyer-Panarukan, Dibangun di Atas Penderitaan Rakyat? Fakta Mengejutkan dari Kitab Lama
Sejarah Jalan Anyer-Panarukan: Dibangun di Atas Penderitaan Rakyat? Fakta Mengejutkan dari Kitab Lama--
BACA JUGA:Jejak Sejarah di Gunung Ulumasen: Dari Asal Usul hingga Makna Nama
Hari ini jalan Anyer-Panarukan masih digunakan dan menjadi jalur penting di beberapa wilayah meskipun banyak segmennya telah berubah fungsi atau ditinggalkan.
Namun jejak penderitaan di masa lalu masih terasa jika kita menelusuri kisah para leluhur yang dipaksa membangun jalan dengan darah dan air mata.
Beberapa batu penanda dan makam tanpa nama masih bisa ditemukan di sepanjang jalur tua ini sebagai saksi bisu sejarah.
Seharusnya bangsa ini tidak hanya mengenang jalan ini sebagai simbol konektivitas tapi juga sebagai peringatan atas harga kemanusiaan yang telah dibayar mahal.
BACA JUGA:Mengenal Gunung Ulumasen: Sejarah dan Legenda di Balik Namanya
Tidak banyak generasi muda yang tahu bahwa jalan ini dibangun hanya dalam waktu satu tahun di bawah tekanan target militer.
Hal ini membuat pengerjaannya berlangsung tanpa jeda bahkan di tengah musim hujan yang memperparah kondisi pekerja.
Kelaparan dan penyakit seperti malaria serta disentri merenggut banyak nyawa para pekerja yang tidak sempat ditolong.
Kisah ini tersembunyi di balik keheningan sejarah dan terlupakan oleh generasi yang menikmati hasilnya hari ini.
BACA JUGA:Sejarah Bukan Buat Orang Tua! Ini Cara Seru Anak Muda Ngulik Zaman Dulu
Beberapa peneliti sejarah lokal telah mencoba menggali kembali dokumen dan kesaksian terkait pembangunan Jalan Raya Pos.
Namun banyak arsip yang sudah hilang terbakar atau sengaja disembunyikan karena dianggap memalukan oleh rezim penguasa kala itu.
Sebagian kecil catatan masih tersimpan di Belanda dan hanya bisa diakses oleh sejarawan tertentu yang memiliki izin khusus.
Inilah ironi sebuah jalan yang begitu panjang namun diliputi oleh bayang-bayang pendeknya ingatan bangsa terhadap derita masa lalu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
