Suku Hadzabe: Warisan Peradaban Kuno Pemburu-Pengumpul dari Jantung Afrika Timu
Suku Hadzabe: Warisan Peradaban Kuno Pemburu-Pengumpul dari Jantung Afrika Timu-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Di kawasan tandus dan berbatu di sekitar Danau Eyasi, Tanzania, hidup sebuah komunitas kuno yang dikenal sebagai suku Hadzabe.
Mereka termasuk dalam segelintir kelompok pemburu-pengumpul terakhir di dunia yang hingga kini masih menjalankan gaya hidup nenek moyang mereka—nyaris tanpa perubahan selama ribuan tahun.
Kisah Suku Hadzabe bukan sekadar sejarah komunitas kecil, melainkan gambaran nyata tentang bagaimana manusia hidup di masa prasejarah, sebelum mengenal pertanian dan peradaban modern.
Asal Usul dan Identitas Budaya
Diperkirakan telah menghuni wilayah Tanzania utara selama lebih dari 40.000 tahun, Hadzabe diyakini sebagai keturunan langsung dari manusia purba yang pertama kali tinggal di Afrika Timur.
BACA JUGA:Sejarah Suku Moronene: Warisan Leluhur yang Bertahan di Tengah Arus Modernisasi!
BACA JUGA:Kerak Telor. Makanan Betawi Paling Terkenal Kesukaan Bangsawan Belanda? Ini Sejarahnya!
Meski tidak memiliki sistem penulisan, identitas mereka dilestarikan melalui cerita lisan, tradisi, dan temuan arkeologis di sekitar tempat tinggal mereka.
Bahasa yang mereka gunakan, Hadzane, memiliki ciri khas berupa bunyi "klik", mirip dengan bahasa-bahasa Khoisan dari Afrika bagian selatan.
Meskipun tidak memiliki hubungan linguistik langsung, kemiripan ini menjadi petunjuk bahwa mereka berasal dari budaya yang sangat kuno.
Gaya Hidup Tradisional yang Bertahan
Suku Hadzabe hidup secara nomaden dan mandiri, tidak bercocok tanam, tidak beternak, dan tidak membangun rumah permanen.
BACA JUGA:Sejarah Suku Baduy: Penjaga Tradisi Leluhur di Tengah Arus Modernisasi!
BACA JUGA:Sejarah Suku Osing: Menelusuri Jejak Budaya Leluhur di Ujung Timur Jawa!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
