Menyelami Tradisi dan Arsitektur Unik Desa Wologai, Simbol Identitas Budaya Suku Lio di Ende
Menyelami Tradisi dan Arsitektur Unik Desa Wologai, Simbol Identitas Budaya Suku Lio di Ende-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Di antara perbukitan hijau dan udara sejuk pegunungan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, terdapat sebuah desa adat yang menjadi simbol warisan budaya Suku Lio.
Desa ini bernama Wologai—lebih dari sekadar pemukiman, Wologai adalah pusat sejarah, spiritualitas, dan identitas masyarakat Lio di Flores.
Sejarah dan Awal Mula Kehidupan
Terletak di Kecamatan Detusoko, sekitar 40 km dari pusat Kota Ende, Wologai dipercaya telah eksis selama ratusan tahun, menurut kisah yang diwariskan dari generasi ke generasi. Desa ini merupakan bagian dari tanah adat suku Lio, salah satu etnis besar di Flores
Leluhur masyarakat Lio konon memilih lokasi ini karena dianggap sakral—sebuah kawasan yang secara spiritual seimbang, dikelilingi oleh gunung, hutan, dan sumber air.
BACA JUGA:Sejarah Candi Tara: Jejak Keagungan Buddha di Tanah Jawa Abad ke-8!
BACA JUGA:Sejarah Suku Nias: Warisan Megalitikum dari Pulau Terluar!
Bagi mereka, desa bukan hanya tempat tinggal, melainkan ruang sakral yang menghubungkan manusia dengan para leluhur.
Proses pendirian desa dijalankan berdasarkan aturan adat dan dipimpin oleh seorang tokoh tradisional yang disebut mosalaki, pemimpin adat yang berwenang dalam urusan sosial dan spiritual.
Arsitektur Tradisional yang Sarat Simbol
Ciri khas Wologai tampak jelas dalam bentuk rumah adatnya yang disebut sa'o ria. Rumah ini berstruktur panggung dengan atap runcing dari ijuk, melambangkan hubungan antara manusia, alam, dan dunia spiritual.
Rumah-rumah ini mengelilingi sebuah pelataran utama yang disebut nua, yang menjadi pusat aktivitas adat.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Peradaban Islam di Tanah Pasai: Sejarah Museum Malikussaleh!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Sumpah Pemuda: Jejak Perjuangan Persatuan Bangsa!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
