Tugu Belanda: Jejak Warisan Kolonial di Tanah Indonesia
Tugu Belanda: Sisa-Sisa Kolonialisme yang Tertinggal di Bumi Indonesia-Foto: net -
BACA JUGA:Memahami Sejarah Suku Kerinci: Menelusuri Jejak Peradaban Tertua di Jantung Sumatra!
Namun, bagi masyarakat pribumi, tugu-tugu ini justru menjadi simbol dari penindasan dan penderitaan.
Keberadaannya kerap dikaitkan dengan arogansi penguasa asing dan sejarah kelam yang menyayat hati rakyat Indonesia.
Transformasi Makna Pasca-Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan tahun 1945, tidak sedikit monumen peninggalan Belanda yang dirobohkan atau dimodifikasi. Ada yang dihias ulang dengan simbol nasionalis, atau didampingi dengan monumen baru yang lebih mencerminkan semangat perjuangan rakyat Indonesia.
Di sisi lain, beberapa tetap dipertahankan sebagai pengingat sejarah, bukan sebagai bentuk glorifikasi kolonialisme, melainkan sebagai pelajaran untuk masa depan.
Ini mencerminkan upaya kritis dalam menyikapi sejarah—menempatkan tugu sebagai saksi bisu dari masa lalu yang perlu dipahami, bukan disangkal.
Potensi Wisata Sejarah dan Edukasi
Kini, sejumlah Tugu Belanda dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah. Di kota-kota seperti Semarang, Surabaya, dan Jakarta, monumen kolonial ini menjadi bagian dari paket tur edukatif, baik bagi pelajar maupun wisatawan asing.
BACA JUGA:Sejarah Suku Simalungun: Jejak Peradaban Tua dari Tanah Sumatera Utara!
Beberapa lokasi bahkan menyediakan papan informasi atau narasi digital melalui aplikasi wisata, agar pengunjung bisa memperoleh pemahaman mendalam tentang konteks sejarahnya.
Dengan demikian, monumen ini tidak hanya dilihat sebagai peninggalan fisik, tetapi juga sebagai bahan refleksi atas perjalanan bangsa.
Menghadapi Warisan Kolonial dengan Bijak
Monumen Tugu Belanda mungkin bukan warisan yang membanggakan, tetapi ia memiliki nilai historis yang tidak bisa dipungkiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
