Pemkot PGA

Sejarah Gerwani: Kiprah, Tuduhan, dan Penghapusan Jejak Perempuan dalam Sejarah Politik Indonesia!

Sejarah Gerwani: Kiprah, Tuduhan, dan Penghapusan Jejak Perempuan dalam Sejarah Politik Indonesia!

Sejarah Gerwani: Kiprah, Tuduhan, dan Penghapusan Jejak Perempuan dalam Sejarah Politik Indonesia!-net:foto-

Hubungan ini bukan semata karena ideologi, tetapi karena kesamaan perjuangan dalam membela rakyat kecil dan memperjuangkan keadilan sosial.

Meski tidak semua anggotanya adalah kader PKI, banyak kegiatan Gerwani sejalan dengan agenda politik PKI.

Puncak Pengaruh dan Kegiatan Sosial

BACA JUGA:Honor 300 Ultra, Kamera Canggih dan Desain Premium dalam Satu Paket

Menjelang pertengahan 1960-an, Gerwani tumbuh pesat dan menjadi salah satu organisasi perempuan terbesar di Indonesia, dengan anggota mencapai jutaan orang.

Mereka aktif dalam berbagai gerakan massa, termasuk kampanye agraria, anti-imperialisme, dan penolakan terhadap dominasi modal asing.

Kegiatan mereka menyentuh akar rumput, mulai dari pendidikan, kesehatan ibu-anak, hingga penyadaran hak-hak perempuan.

Gerwani juga membuka ruang bagi perempuan untuk aktif di bidang politik dan kebijakan, yang saat itu masih didominasi laki-laki.

BACA JUGA:Tingkatkan Hubungan Sinergis, Pemkot Jalin Silaturahmi Bersama Danrem Gapo

Peristiwa G30S dan Tuduhan Kontroversial

Nasib tragis Gerwani terjadi pada tahun 1965, ketika terjadi peristiwa yang dikenal sebagai Gerakan 30 September (G30S).

Beberapa jenderal TNI dibunuh, dan peristiwa itu segera dikaitkan dengan PKI. Dalam kampanye anti-komunis yang digerakkan oleh militer, Gerwani turut menjadi sasaran.

Tuduhan ini disertai narasi keji yang menggambarkan para anggota Gerwani melakukan tindakan tak bermoral terhadap korban penculikan.

BACA JUGA:Nuansa Belanda semakin kuat di Timnas Indonesia setelah kedatangan Simon Tahamata

Namun, berbagai penelitian akademik dan kesaksian menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak terbukti secara faktual dan lebih merupakan alat politik untuk membenarkan pembantaian terhadap kelompok kiri, termasuk Gerwani.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait