Perang Korea Konflik Kecil yang Membakar Blok Barat dan Timur
--
BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Rengasdengklok: Penculikan Demi Kemerdekaan!
Pasukan multinasional dikirim Di bawah komando Jenderal Douglas MacArthur, mereka melancarkan serangan balik yang fenomenal lewat pendaratan di Incheon.
Dari hampir kalah, Korea Selatan bisa bangkit Bahkan sempat mendesak pasukan Utara sampai ke perbatasan China.
Tapi di sanalah panasnya bertambah China tak tinggal diam Pasukan sukarelawan—yang sebenarnya tentara reguler dikirim dalam gelombang besar.
Jumlahnya ratusan ribu. Kuda-kuda masuk medan Pasukan AS terpukul mundur Perang berubah jadi tarik ulur panjang yang berdarah-darah.
BACA JUGA:Sejarah Pabrik Gula Kedaton yang Sebagian Bahan Bakunya dari Bekas Keraton Plered
Tiga tahun Ribuan nyawa Miliaran dolarDan pada akhirnya?
Garis gencatan senjata ditetapkan di tempat yang sama Paralel 38.
Tidak ada pemenang Tidak ada penyerah. Hanya luka, dendam, dan negeri yang tetap terbelah.
Tapi dari situ, Perang Korea memberi pesan yang kuat bahwa Perang Dingin bisa berubah menjadi sangat panas Dunia sadar, permainan ideologi bisa berubah jadi pertempuran nyata. Bahkan di tempat yang dianggap pinggiran Dunia.
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Museum Joang '45: Jejak Perjuangan di Tengah Jakarta!
Lucunya, sampai hari ini, secara teknis, Korea Utara dan Selatan masih berperang.
Tidak pernah ada perjanjian damai resmi Hanya gencatan senjata Artinya? Perang bisa kapan saja kembali menyala.
Namun lebih dari itu, Perang Korea adalah cermin Tentang bagaimana bangsa kecil bisa menjadi pion dalam permainan kekuatan besar Tentang bagaimana ideologi bisa lebih berbahaya dari peluru.
Dan tentang bagaimana perdamaian, kadang, hanya tipis seperti selembar kertas: mudah robek oleh ambisi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
