Pemkot PGA

Menelusuri Penyebaran Islam di Sumatera: Jejak Sejarah dan Perkembangannya

Menelusuri Penyebaran Islam di Sumatera: Jejak Sejarah dan Perkembangannya

Menelusuri Penyebaran Islam -colase-net

PAGARALAMPOS.COM - Sejak zaman dahulu, Islam telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Sumatera, memainkan peran kunci dalam pengembangan budaya dan masyarakat di pulau ini.

Sebagai salah satu wilayah pertama yang menerima ajaran Islam di Nusantara, Sumatera memiliki kisah unik yang menggambarkan perjalanan masuknya agama ini dan penyebarannya yang luas di seluruh pulau.

Menurut penelitian yang dipaparkan dalam buku "Sejarah Islam Nusantara" karya Rizem Aizid, Sumatera Utara diakui sebagai lokasi kedatangan Islam pertama di Nusantara.

BACA JUGA:Jejak Tuan Tunggang Parangan: Perjalanan Penyebaran Islam dari Minangkabau ke Kutai Lama

Penemuan makam seorang wanita bernama Tuhar Amisuri di Barus, yang berasal dari abad ke-10 Masehi, merupakan bukti nyata kedatangan Islam di masa itu. Makam ini menjadi salah satu peninggalan Islam tertua di Sumatera, dengan Siti Tuhar sebagai keturunan Arab yang menambah kekuatan argumen ini.

Selain makam Tuhar Amisuri, catatan penjelajah terkenal seperti Marco Polo turut memberikan gambaran tentang penyebaran Islam di Sumatera.

Ketika Polo singgah di Perlak pada tahun 1292 Masehi, ia menjumpai penduduk setempat yang sudah memeluk agama Islam serta pedagang Islam dari India yang aktif berdagang dan menyebarkan ajaran mereka.

BACA JUGA:Jejak Tuan Tunggang Parangan: Perjalanan Penyebaran Islam dari Minangkabau ke Kutai Lama

Ini menunjukkan bahwa proses islamisasi di daerah tersebut masih dalam tahap awal pada waktu itu.

Satu lagi penemuan penting adalah makam Malik As-Saleh yang berasal dari abad ke-13 Masehi di Aceh Utara, yang menjadi bukti lain adanya Islam di Sumatera.

Malik As-Saleh, yang dikenal sebagai raja pertama Kerajaan Samudera Pasai, menunjukkan bagaimana Islam telah masuk dan berkembang di Aceh pada masa itu.

Kisah Ibnu Batutah, seorang penjelajah dari Maroko yang mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 Masehi, juga memberikan wawasan tentang pentingnya Islam dalam struktur sosial dan politik wilayah tersebut. Ia menggambarkan Sultan Samudera Pasai sebagai sosok yang peduli terhadap ulama dan rakyatnya, menegaskan peran kuat Islam dalam kehidupan sehari-hari di Sumatera.

BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Kejayaan Kerajaan Demak dan Peranannya dalam Penyebaran Islam di Nusantara

Penyebaran Islam di Sumatera tidak hanya terjadi melalui jalur perdagangan, tetapi juga melalui dakwah para wali dan ulama serta keberadaan kerajaan-kerajaan Islam di pulau ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait