Menelusuri Sejarah Tari Cakalele: Simbol Kepahlawanan dan Identitas Budaya Maluku!
Menelusuri Sejarah Tari Cakalele: Simbol Kepahlawanan dan Identitas Budaya Maluku!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Tari Cakalele adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Maluku, khususnya Maluku Utara.
Tarian ini bukan sekadar pertunjukan budaya semata, melainkan juga simbol perlawanan, keberanian, dan semangat kepahlawanan masyarakat Maluku.
Dalam setiap gerakan Tari Cakalele, tersimpan sejarah panjang perjuangan dan jati diri masyarakat kepulauan yang pernah menjadi pusat rempah dunia ini.
Asal Usul dan Makna
BACA JUGA:Tak Disangka Perdagangan di Jalur Sutra Jadi Akar Dunia Global Saat Ini
Secara etimologis, kata "cakalele" berasal dari bahasa daerah yang merujuk pada bentuk permainan perang atau latihan bertarung. Tari ini dahulu ditarikan oleh para lelaki sebagai bagian dari persiapan perang.
Namun, seiring berjalannya waktu, Cakalele berkembang menjadi bagian dari upacara adat, penyambutan tamu kehormatan, hingga simbol kebanggaan masyarakat Maluku.
Dalam budaya Maluku, Tari Cakalele melambangkan semangat juang dan pengabdian terhadap tanah leluhur.
Para penari yang mengenakan pakaian adat perang dan bersenjatakan parang serta tameng, menunjukkan kesiapan untuk membela kehormatan negeri dan melindungi masyarakat dari ancaman luar.
BACA JUGA:Sunan Gung Jati. Sosok Kharismatik Penyebar Ajaran Agama Islam di Jawa dan Peninggalannya
Unsur Pertunjukan
Ciri khas Tari Cakalele adalah gerakannya yang dinamis dan penuh tenaga. Tarian ini biasanya dibawakan oleh laki-laki, meski dalam perkembangan modern juga melibatkan perempuan, terutama sebagai penari pengiring.
Para penari utama umumnya membawa senjata tradisional seperti parang di tangan kanan dan salawaku (tameng khas Maluku) di tangan kiri.
Pakaian para penari pun mencolok. Mereka mengenakan kostum berwarna merah dan putih yang melambangkan keberanian dan kesucian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
