Tiap Banjir Datang, Mereka Bisa Prediksi Rahasia Kalender Mesir Akhirnya Terungkap.
Tiap Banjir Datang, Mereka Bisa Prediksi Rahasia Kalender Mesir Akhirnya Terungkap. --
BACA JUGA:Dukung Program Nasional, Pemkot Pagar Alam Siap Bentuk 35 Koperasi Merah Putih
Mereka melihat pola terbit dan tenggelamnya bintang Sirius (disebut juga Sothis), yang muncul pertama kali di ufuk timur menjelang fajar tepat sebelum banjir Nil dimulai.
Penampakan Sirius ini menjadi titik tolak bagi mereka membuat kalender tahunan.
Lalu mereka mengembangkan sistem kalender berbasis matahari.
Kalendar Mesir terdiri dari 365 hari, dibagi menjadi dua belas bulan, masing-masing dengan 30 hari.
BACA JUGA:Terungkap Peristiwa Tiga Daerah Ketika Rakyat Bangkit Melawan Penindasan
Sisa lima hari tambahan, yang tidak termasuk dalam bulan apa pun, dialokasikan untuk merayakan kelahiran para dewa.
Ini bukan hal sepele, kalender ini muncul sekitar 3000 tahun sebelum Masehi, jauh sebelum bangsa Romawi menyusun kalender Julian, apalagi Gregorian yang kita gunakan hari ini.
Di Mesir, waktu adalah milik negara.
Bukan rakyat biasa yang mencatat waktu, melainkan para pendeta dan pejabat kerajaan. Mereka yang menentukan kapan menanam, kapan panen, dan kapan menyembah para dewa.
BACA JUGA:Jerman, Italia, Jepang Bersatu! Begini Awal Mula Poros Nazi Menguasai Dunia
Kalender menjadi alat kekuasaan.
Firaun bisa mengklaim kekuatannya karena dianggap menguasai waktu.
Bahkan, upacara keagamaan, perayaan kerajaan, hingga penobatan raja semuanya diatur berdasarkan hitungan kalender.
Oleh karena itu, sistem yang jauh lebih tidak terlihat dari mesin kuno Mesir memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar di balik piramida yang megah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
