Pemkot PGA

Meski Kerajaan Kecil, Kerajaan Sunda Ternyata Tak Bisa Ditaklukan Oleh Majapahit loh, Kok Bisa?

Meski Kerajaan Kecil, Kerajaan Sunda Ternyata Tak Bisa Ditaklukan Oleh Majapahit loh, Kok Bisa?

Meski Kerajaan Kecil, Kerajaan Sunda Ternyata Tak Bisa Ditaklukan Oleh Majapahit loh, Kok Bisa? -Foto: net-

BACA JUGA:Wow! Ini Dia 5 Fakta Menarik dan Unik Candi Gedong Songo, Wisata Bersejarah di Bandungan Semarang

Posisi seorang raja merupakan representatif dari wakil dewa dan hyang di dunia yang tentu saja mendapat mandat untuk berkuasa di dunia. 

Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (SSKK) banyak memuat tentang hal di atas, di antaranya.

Naskah yang dibuat tahun 1440 C (1518 M) ini menjelaskan tentang kedudukan raja yang berada di bawah para dewa dan hyang. 

“...mangkubumi bakti di ratu, ratu bakti di dewata, dewata bakti di hyang...” artinya “...mangkubumi berbakti pada raja, raja berbakti pada dewata, dewata berbakti pada hyang...” (Atja dan Saleh D,1981b:2).

BACA JUGA:DAHSYAT! 4 Strategi Perang Ini Membuat Kerajaan Padjajaran Tak Tertaklukkan Oleh Majapahit

Mengingat bahwa kekuasaan yang dimiliki didapatkan dari restu para dewa dan hyang maka semua potensi kekuasaan dan wewenang seorang raja harus mengikuti kehendak para dewa dan hyang. 

Dengan demikian kekuasaan yang dimiliki oleh raja harus digunakan untuk dapat menjamin kemakmuran dan keamanan seluruh rakyatnya.  

Apabila kemakmuran dan keamanan seluruh rakyatnya dapat terjamin itu berarti kekuasaan raja berada dalam restu para dewa dan hyang. 

Sebaliknya timbulnya kekacauan, pemberontakan, kebejatan moral yang semakin merajalela dan bencana alam.

BACA JUGA:Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Perjuangan Rakyat Ende dalam Menjaga Keutuhan NKRI!

Semuanya menandakan bahwa restu para dewa dan hyang tidak lama lagi akan terlepas dari raja (Franz M.S,1988:105). 

Dengan demikan aspek keamanan dan kemakmuran merupakan sebuah syarat yang harus diwujudkan oleh seluruh raja yang berkuasa apabila seorang raja menginginkan kekuasaan mendapatkan restu dari para dewa dan hyang.

Usaha-usaha untuk menciptakan keamanan untuk melindungi kerajaan dan rakyatnya telah pula dilakukan oleh para raja dari kerajaan Sunda

Hal ini dapat ditemukan pada Prasasti Batu Tulis (1533 M) yang menyebutkan tentang adanya usaha dari Sri Baduga Maharaja untuk melindungi ibukota kerajaan yakni Pakuan dengan cara memaritinya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait