Pemkot PGA

Masjid Jamik Sumenep: Perpaduan Keindahan Arsitektur dan Keberagaman Budaya Madura

Masjid Jamik Sumenep: Perpaduan Keindahan Arsitektur dan Keberagaman Budaya Madura

Masjid Jamik Sumenep: Perpaduan Sejarah, Budaya, dan Keelokan Arsitektur yang Mempesona-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Masjid Jamik Sumenep merupakan salah satu situs bersejarah di Pulau Madura yang melambangkan perpaduan antara nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal yang kaya.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai simbol integrasi budaya yang memperkuat identitas masyarakat Sumenep.

Dibangun pada tahun 1779 di bawah pemerintahan Panembahan Somala, masjid ini dirancang oleh arsitek Lauw Piango. Arsitekturnya menggabungkan pengaruh berbagai budaya, seperti Jawa, Tionghoa, Arab, dan Eropa.

Ciri khas masjid ini terletak pada atap tajug yang merupakan elemen arsitektur tradisional Jawa, yang dipadukan dengan ornamen keramik Tionghoa pada bagian mihrab.

BACA JUGA:Sejarah Yunani Kuno: Mengapa Wanita Sparta Diperbolehkan Menikahi Dua Pria? Inilah Penjelasannya!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bukit Jokowi: Dari Lahan Terlantar Menjadi Simbol Harapan!

Keistimewaan lainnya adalah menara setinggi 50 meter yang mencerminkan gaya arsitektur Eropa, khususnya Portugis.

Pintu gerbang utama yang bergaya oriental semakin mempertegas perpaduan berbagai gaya arsitektur yang ada.

Selain dari segi estetika, Masjid Jamik juga memiliki nilai historis yang sangat penting. Terletak di kawasan Keraton Sumenep, masjid ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Madura dan simbol keterbukaan masyarakat terhadap pengaruh budaya luar.

Dengan lokasinya yang strategis di pusat kota, tepat di depan Taman Adipura, masjid ini mudah dijangkau oleh pengunjung.

BACA JUGA:Sejarah Misteri Hutan Marind-Anim: Mengungkap Keajaiban Alam dan Legenda yang Hidup!

BACA JUGA:Menyelami Sejarah dan Misteri Tradisi Pemakaman Suku Asmat: Ritual Unik yang Menghubungkan Kehidupan!

Suasana lingkungan sekitar yang hijau dan tenang menambah kenyamanan bagi mereka yang datang untuk beribadah, melakukan wisata religi, atau sekadar mencari ketenangan.

Hingga kini, Masjid Jamik tetap menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial, dengan berbagai perayaan keagamaan yang rutin dilaksanakan, menjadikannya tempat berkumpul bagi masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait