Antara Langit, Laut, dan Legenda: Batu Layar Menyimpan Jawaban
Antara Langit, Laut, dan Legenda: Batu Layar Menyimpan Jawaban-foto:net-net
PAGARALAMPOS.COM - Antara Langit, Laut, dan Legenda: Batu Layar Menyimpan Jawaban
Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat menyimpan banyak permata tersembunyi. Salah satu yang kerap luput dari perhatian wisatawan namun memiliki nilai sejarah dan nuansa mistis yang kuat adalah Pantai Batu Layar.
Terletak di wilayah Senggigi Kabupaten Lombok Barat pantai ini tidak hanya menyuguhkan panorama laut biru dengan debur ombak yang menenangkan tetapi juga menyimpan cerita-cerita lama yang hingga kini masih menjadi misteri tak terpecahkan.
Nama Batu Layar berasal dari sebuah batu besar di tepi pantai yang bentuknya menyerupai layar perahu. Batu ini telah menjadi ikon lokal dan dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Konon batu tersebut merupakan peninggalan dari zaman dahulu yang diyakini sebagai simbol atau penanda dari para ulama penyebar agama Islam di kawasan Lombok.
BACA JUGA:Menggali Kembali Sejarah Kebaya Kartini: Simbol Emansipasi dan Identitas Perempuan Indonesia!
BACA JUGA:Sejarah Hari Kartini: Mengenang Perjuangan Sang Pelopor Emansipasi Wanita Indonesia!
Namun tidak ada catatan resmi yang benar-benar mengungkap kapan batu itu mulai dianggap sakral atau bagaimana sejarahnya terbentuk. Beberapa warga percaya batu itu muncul secara gaib dari laut sedangkan yang lain meyakini bahwa batu tersebut adalah sisa dari perahu yang karam dan membatu seiring waktu. Legenda tentang batu ini masih terus hidup diwariskan turun-temurun meski kebenarannya tetap menjadi teka-teki.
Salah satu daya tarik unik dari Pantai Batu Layar adalah keberadaan kompleks makam keramat yang terletak tidak jauh dari bibir pantai. Makam ini dikenal sebagai Makam Batu Layar yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir salah satu penyebar agama Islam dari Timur Tengah yaitu Sayyid Duhri Al Haddad.
Setiap tahun, terutama saat bulan Maulid dan bulan-bulan tertentu dalam penanggalan Islam ribuan peziarah dari berbagai daerah datang ke tempat ini. Mereka membawa sesajen membaca doa dan melakukan ritual khusus yang disebut "roah-roah" untuk menghormati sang tokoh. Beberapa bahkan melakukan ritual malam di tepi pantai berharap mendapatkan berkah atau petunjuk dalam kehidupan mereka.
BACA JUGA:Sejarah dan Perkembangan Tari Gandrung: Warisan Budaya Banyuwangi yang Memiliki Makna Mendalam!
Yang menarik sejarah tentang siapa sebenarnya Sayyid Duhri Al Haddad masih sangat terbatas. Tidak banyak literatur atau bukti sejarah yang jelas. Beberapa ahli sejarah lokal bahkan masih memperdebatkan keaslian dan asal-usul tokoh ini. Keberadaan makam tersebut memperkuat kesan mistis pantai ini seolah menjadi penghubung antara dunia nyata dan spiritual.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
