Menelusuri Jejak Sejarah Pemandian Air Panas Cipari, Dari Penambangan Hingga Destinasi Pariwisata Modern!

Menelusuri Jejak Sejarah Pemandian Air Panas Cipari, Dari Penambangan Hingga Destinasi Pariwisata Modern!

Menelusuri Jejak Sejarah Pemandian Air Panas Cipari, Dari Penambangan Hingga Destinasi Pariwisata Modern!-foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Pemandian Air Panas Cipari, yang juga dikenal menggunakan sebutan Banyupanas, sudah melalui perjalanan panjang dari masa lalu hingga waktu ini.

Berasal cerita ungkap yg dituturkan sang orang-orang tua pada masa kemudian, kita dapat menggali jejak sejarah menarik yg menghubungkan tempat ini menggunakan penambangan dan  kegunaan terapeutik.

Pemandian air panas tersebut bukan hanya sebagai daya tarik lokal, tetapi pula sudah mengalami transformasi sebagai destinasi pariwisata modern yg menarik perhatian banyak pengunjung.

Masa Kolonial dan Jejak Penambangan

BACA JUGA:Sejarah Makam Ratu Galuh Mangku Alam: Mengapa Makam Ini Dikeramatkan? dan Ada apa Sejarah Didalamnya!

Kisah awal Pemandian Air Panas Cipari tersebut terkait erat oleh masa kolonial pada zaman itu.

Berdasarkan cerita yang disampaikan oleh orang-orang tua pada zaman dulu, daerah ini sebelumnya digunakan menjadi lokasi penambangan.

Akan tetapi, hal sebelum penambangan berhasil dilakukan pada saat itu, munculah sumber air panas yang membarui peruntukan kawasan saat itu.

Meskipun desa Cipari tak jauh terletak di kaki gunung berapi, spekulasi mengenai keberadaan gunung berapi di zaman purba atau zaman kolonial di wilayah Cipari dapat menjadiakan faktor yang mempengaruhi keluarnya asal air panas.

BACA JUGA:Menyelami Sejarah Wayang Purwa di Tanah Jawa, di Mulai Sejak Zaman Hindu-Buddha Pada Tahun 869 Saka!

Jejak sejarah tersebut mengundang khayalan tentang potensi geologis atau juga sejarah alamiah yg melatarbelakangi kenyataan alam pada tempat ini.

Pergeseran Fungsi serta Kegunaan

Di dasa warsa 1980-an, Banyupanas sudah pernah mengalami pergeseran fungsi yang signifikan. Awalnya, kawasan tersebut hanya dipergunakan sang warga  sekitar sebagai daerah mandi menggunakan fasilitas pancuran.

Pengalaman mandi di Banyupanas pada masa itu melibatkan proses menuruni sekitar 5 meter menuju bilik pemandian, pada mana pengunjung mampu merasakan air panas yg mengalir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: