Carahunge: Mengungkap Rahasia Peradaban Armenia Melalui Situs Megalitik Kuno

Setahun kemudian, Elma Parsamyan dari Byurakan Astrophysical Observatory memperkuat teori ini dengan menyatakan bahwa beberapa lubang batu sejajar dengan posisi matahari saat titik balik matahari, yang menunjukkan potensi penggunaan sebagai kalender astronomi.

Penelitian intensif antara tahun 1994 hingga 2001 dipimpin oleh Paris Herouni, seorang ahli radiofisika, yang mengklaim bahwa Carahunge adalah observatorium astronomi tertua di dunia.

Teorinya mendapat dukungan dari Gerald Hawkins, astronom yang terkenal karena studi mendalamnya tentang Stonehenge.

Meski begitu, beberapa arkeolog, termasuk Pavel Avetisyan dari National Academy of Sciences Armenia, menyatakan bahwa Carahunge mungkin memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tempat pemakaman sekaligus observatorium.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kerajaan Salakanegara: Kerajaan Tertua Dalam Sejarah Indonesia atau Nusantara!

BACA JUGA:Menyelami Makna Sejarah Suku Kajang: yang Tertua Di indonesia!

Temuan dan Interpretasi Terbaru

Pada 2001, tim peneliti dari University of Munich, bersama Avetisyan, menyimpulkan bahwa Carahunge terutama berfungsi sebagai kompleks pemakaman dari Zaman Perunggu hingga Zaman Besi, yang dibangun sekitar 2000 SM.

Temuan ini sejalan dengan cerita rakyat setempat yang mengisahkan bahwa situs ini juga digunakan sebagai tempat perlindungan saat terjadi konflik.

Perspektif Beragam tentang Fungsi Situs

Seorang ilmuwan Amerika yang menetap di Armenia, Richard Ney, mengunjungi Carahunge dan menyatakan bahwa situs ini mungkin memiliki lebih dari satu fungsi.

Menurut Ney, Carahunge menjadi titik temu dua disiplin ilmu: astronomi dan ritual pemakaman, memberikan wawasan yang lebih luas tentang makna situs tersebut bagi masyarakat kuno.

BACA JUGA:Kemegahan dan Perjuangan: Sejarah Panjang Kesultanan Ternate

BACA JUGA:Kisah Sejarah Tamansari; Sendang Pemandian Raja yang Memiliki Banyak Mitos!

Dengan beragam teori dan penemuan yang terus berkembang, Carahunge tetap menjadi salah satu situs bersejarah yang memikat para peneliti dan pecinta sejarah, mengundang kita untuk terus mengeksplorasi jejak peradaban Armenia yang tersembunyi di balik batu-batu kuno ini.

Sumber: