Mengenal Lebih Dekat Sejarah Tentang Suku Kombai: Suku Terakhir Zaman Batu!

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia kaya akan suku bangsa, sesuai data Badan pusat Statistik (BPS) pada Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010 Indonesia memiliki lebih berasal 300 grup etnik atau suku bangsa.

Lebih tepatnya, Indonesia memiliki 1.340 Suku bangsa pada Tanah Air. salah satunya adalah Suku Kombai atau Kombay yg umumnya mendiami Citak Mitak, Kabupaten Mappi.

Provinsi Papua Selatan yg terletak di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Jayawijaya, serta Kabupaten Boven Digoel. Desa-desa mereka diantaranya Uni, Fifiro, Wanggemalo dan  Karuwakhe.

Sebagai suku terakhir dari zaman batu yg masih ada pada dunia. Kendati demikian, suku ini terhubung dengan dunia luar. 

BACA JUGA:Simak Sejarah Fakta Jam Gadang Bukittingi, Menjadi Simbol Keunikan Kota Tersebut!

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Sejarah yang Tersembunyi: Gunung Masurai, Eksplorasi Keunikan dan Legenda!

Salah satu buktinya ialah ada pemukiman baru di Yaniruma, tepi Sungai Becking, Mu, dan Basma. Sebagian besar  dari mereka jua tinggal pada Mabul, tepi Sungai Pulau dan  Khaiflambolup.

Tidak jauh beda dengan suku Korowai, Suku Kombai juga membangun rumah mereka dekat pohon dengan ketinggian 4 hingga 10 meter bahkan lebih yg terbuat berasal kayu, rotan, bilah bambu, dan kulit kayu.

Diperlukan tangga lurus yg terbuat berasal sebatang kayu buat bisa mencapai tempat tinggal. Orang-orang suku kobai dikenal tangguh, baik maupun perempuannya.

Dalam kehidupannya, kaum serta perempuan pada suku ini. Kaum laki-laki pria bertugas menebang pohon serta pergi ke hutan buat berburu.

BACA JUGA:Misteri Harta Karun Sriwijaya: Kekayaan Tersembunyi dari Pulau Emas Hingga Penemuan Kembali Harta Karun!

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Sejarah yang Tersembunyi: Gunung Masurai, Eksplorasi Keunikan dan Legenda!

Binatang yang mereka buru berupa biawak, buaya, babi hutan, kangguru, burung, serta menangkap ikan. 

Babi jua dipelihara menjadi hewan yang berharga sebagai salah satu simbol kekayaan serta mas kawin. Babi yg telah besar dilepas pada hutan sehabis terlebih dahulu diberi tanda di kupingnya. 

Sumber: