Mengenal 5 Ritual Pernikahan Menyeramkan di Indonesia: Apa Alasan di Baliknya?

Dalam ritual ini, calon pengantin pria akan "menculik" calon pengantin wanita tanpa sepengetahuan keluarga perempuan.

Setelah itu, kedua belah pihak keluarga akan mengadakan perundingan dan menentukan mahar serta persyaratan lainnya.

Meskipun kelihatannya seperti penculikan, ritual ini sebenarnya merupakan simbol dari perjuangan mempelai pria untuk mendapatkan persetujuan dari keluarga wanita.

Proses ini bisa menjadi menegangkan dan penuh ketegangan, tetapi bagi masyarakat Minangkabau, ritual ini mengandung makna mendalam tentang usaha dan perjuangan.

BACA JUGA:Kenapa Suku Jawa Ada di Mana-Mana? Cari Tahu Sejarahnya!

3. Ritual "Kepala Pengantin Dipotong" di Suku Nias (Sumatera Utara)

Di suku Nias, terdapat ritual pernikahan yang cukup menyeramkan, yaitu pemotongan kepala pengantin laki-laki.

Sebagai bagian dari proses pernikahan, calon pengantin pria diwajibkan untuk menunjukkan keberanian dan kekuatan dengan memotong kepala binatang, biasanya kerbau, sebagai bentuk pengorbanan.

Ritual ini menggambarkan kesiapan pria untuk membuktikan keberanian dan kemampuan dalam melindungi keluarganya.

Meskipun ritual ini jarang dilakukan lagi, ada beberapa daerah di Nias yang masih mempertahankan tradisi ini, dengan alasan bahwa ini adalah bagian dari adat dan pengakuan terhadap status sosial.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Batak: Menelusuri Budaya, Tradisi, dan Fakta Menarik di Baliknya

4. Ritual "Tumbuk Tandu" di Suku Bali (Bali)

Di Bali, ada tradisi unik dalam pernikahan yang dikenal sebagai "tumbuk tandu", di mana kedua mempelai diharuskan untuk saling memukul dengan tandu atau alat lainnya sebagai simbol ujian kesabaran dan ketahanan mental.

Walaupun ritual ini tidak terlalu berbahaya, namun suara gaduh dan suasana yang penuh ketegangan sering kali membuat ritual ini terasa menegangkan dan menyeramkan bagi orang yang belum terbiasa.

Ritual ini dipercayai dapat membentuk ikatan yang kuat antara kedua pasangan.

Sumber: