Pesona Alam Pantai Parangtritis: Menyusuri Keindahan yang Tak Tergantikan

Pesona Alam Pantai Parangtritis: Menyusuri Keindahan yang Tak Tergantikan

Pesona Alam Pantai Parangtritis: Menyusuri Keindahan yang Tak Tergantikan-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Pantai Parangtritis terletak di daerah Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, sekitar 27 km dari pusat kota Yogyakarta.

Pantai ini dikenal dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih, menawarkan panorama alam yang mempesona dan ombak yang besar, membuatnya populer di kalangan peselancar. 

Sebagai destinasi wisata, Parangtritis tidak hanya menyuguhkan pemandangan laut yang menawan, tetapi juga memiliki berbagai objek wisata menarik, seperti Bukit Paralayang, Gua Cemara Sewu, dan Pantai Parangkusumo.

Setiap akhir pekan dan hari libur, pantai ini ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

BACA JUGA:7 Tempat Wisata Langsung Bisa Kamu Sambangi Ketika Berkunjung ke Tebo Jambi

BACA JUGA:Tertarik Wisata Seru dan Indah di Pulau-Pulau Terpencil? 5 Pulau Terluar Indonesia Ini Bisa Kamu Jelajahi!

Selain keindahan alamnya, Pantai Parangtritis juga terkenal dengan mitos dan budaya yang mengiringinya.

Salah satu cerita yang terkenal adalah larangan mengenakan pakaian berwarna hijau saat berkunjung ke pantai.

Mitos ini berasal dari kepercayaan masyarakat yang menganggap bahwa Nyi Roro Kidul, sang ratu laut selatan, menyukai warna hijau dan dapat menyeret siapa saja yang mengenakan warna tersebut ke laut.

Meskipun mitos tersebut menjadi cerita yang banyak dipercaya, Sultan Hamengkubuwono IX sendiri tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini.

BACA JUGA:Industri di Palembang Sokong Pertumbuhan Ekonomi Sumsel, Diikuti Sektor Wisata di Pagar Alam

BACA JUGA:Mau Tahu Desa Wisata Megalitikum Paling Bersejarah di Indonesia? Ini Dia yang Harus Kamu Kunjungi!

Ada alasan logis yang sering dikemukakan untuk melarang wisatawan mengenakan pakaian hijau.

Warna hijau yang menyatu dengan warna laut dapat membahayakan keselamatan, mengingat air pantai yang keruh akibat cahaya matahari yang memantul pada pasir dan karang bawah laut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: