Suku Batak Filipina: Masih Hidup Primitif dan Nyaris Punah? Inilah Penyebabnya!

Suku Batak Filipina: Masih Hidup Primitif dan Nyaris Punah? Inilah Penyebabnya!

Suku Batak Filipina: Masih Hidup Primitif dan Nyaris Punah? Inilah Penyebabnya!--

PAGARALAMPOS.COM - Suku Batak di Filipina merupakan salah satu kelompok etnis yang menarik perhatian karena kondisi kehidupan mereka yang masih sangat tradisional dan terisolasi.

Suku ini tinggal di daerah pegunungan yang sulit dijangkau, terutama di wilayah utara Filipina seperti daerah Apayao, Kalinga, dan bagian tertentu dari daerah Ifugao.

Meskipun terdapat kemajuan dalam masyarakat modern di sekitar mereka, Suku Batak tetap mempertahankan cara hidup yang relatif primitif.

Namun, di balik kehidupan mereka yang sederhana, ada sebuah cerita yang penuh tantangan mengenai kelangsungan hidup mereka.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Pagar Alam: Dari Puyang Awak Hingga Masjid Perdipe

Kehidupan Primitif Suku Batak

Hidup dalam keterasingan membuat Suku Batak tetap bertahan dengan pola hidup tradisional mereka.

Mayoritas dari mereka mengandalkan pertanian subsisten, menanam padi, jagung, dan sayuran, serta berburu dan meramu.

Rumah adat mereka terbuat dari bahan alami seperti bambu dan kayu, yang dibangun dengan teknik tradisional yang sudah ada selama berabad-abad.

Kehidupan mereka terikat dengan alam dan adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi.

BACA JUGA:Analisis Arkeologis Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Mengungkap Sejarah yang Tersembunyi

Namun, meskipun mereka hidup dengan cara yang sederhana, budaya mereka sangat kaya dengan ritual, musik, tarian, dan kisah-kisah lisan yang menggambarkan sejarah mereka.

Kehidupan suku Batak sangat dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan alam, terutama hutan dan sungai yang dianggap sakral.

Mereka juga memiliki sistem kepercayaan animisme yang memandang roh nenek moyang dan kekuatan alam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: