Mengapa Remaja Pria Suku Kalash Diasingkan? Inilah Tradisi Unik Mereka!
Mengapa Remaja Pria Suku Kalash Diasingkan? Inilah Tradisi Unik Mereka!--
PAGARALAMPOS.COM - Suku Kalash adalah kelompok etnis yang tinggal di lembah yang terletak di pegunungan Hindu Kush, bagian dari Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
Dikenal dengan budaya uniknya yang kaya akan tradisi, Suku Kalash memegang teguh adat istiadat yang berbeda dengan kebanyakan kelompok etnis di sekitarnya, khususnya dalam hal peran gender dan pola hubungan antara pria dan wanita.
Salah satu tradisi yang paling mencolok di kalangan Suku Kalash adalah pengasingan remaja pria setelah mereka mencapai usia dewasa, yang juga berhubungan erat dengan kebebasan mereka dalam mencari pasangan hidup.
Ketika seorang pria Kalash mencapai usia remaja, ia akan menjalani proses pengasingan dari komunitas selama beberapa tahun.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Pagar Alam: Dari Puyang Awak Hingga Masjid Perdipe
Masa pengasingan ini bukan hanya bertujuan untuk proses kedewasaan, tetapi juga untuk memberi kesempatan kepada para pria muda untuk menentukan pasangan hidup mereka secara bebas.
Selama masa pengasingan, remaja pria tidak hanya terisolasi secara fisik, tetapi juga diharapkan untuk merenung dan belajar tentang tanggung jawab mereka sebagai laki-laki dalam masyarakat.
Mereka tidak boleh berinteraksi langsung dengan wanita, yang berarti mereka sepenuhnya terpisah dari kehidupan sosial biasa.
Proses ini memberi mereka waktu untuk mencari jodoh tanpa adanya tekanan dari komunitas atau keluarga.
BACA JUGA:Analisis Arkeologis Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Mengungkap Sejarah yang Tersembunyi
Sementara itu, peran wanita dalam Suku Kalash memiliki ciri khas yang unik, yakni mereka seringkali dianggap sebagai "gender kedua" dalam hierarki sosial.
Wanita dalam suku ini memiliki kebebasan lebih dibandingkan dengan kebanyakan masyarakat tradisional lainnya.
Mereka sering kali diizinkan untuk memilih pasangan mereka sendiri, berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, dan menjaga otonomi atas kehidupan pribadi mereka.
Wanita Kalash juga memiliki hak untuk terlibat dalam upacara keagamaan dan perayaan, sesuatu yang langka dalam banyak budaya konservatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: