Pria Suku Mosuo: Hanya Dipermainkan dan Bekerja Keras? Wanita Berkuasa Sepenuhnya!

Pria Suku Mosuo: Hanya Dipermainkan dan Bekerja Keras? Wanita Berkuasa Sepenuhnya!

Pria Suku Mosuo: Hanya Dipermainkan dan Bekerja Keras? Wanita Berkuasa Sepenuhnya!--

PAGARALAMPOS.COM - Suku Mosuo, yang tinggal di wilayah sekitar Danau Lugu, perbatasan Provinsi Yunnan dan Sichuan di Tiongkok, dikenal sebagai salah satu masyarakat matriarkat paling menonjol di dunia.

Dalam sistem ini, wanita memegang peran dominan dalam keluarga dan komunitas, sementara pria sering dianggap memiliki fungsi sekunder.

Namun, apakah benar pria hanya menjadi pihak yang dipermainkan dan bekerja keras di bawah kendali penuh wanita?

Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai sistem sosial unik Suku Mosuo.

BACA JUGA:Analisis Arkeologis Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Mengungkap Sejarah yang Tersembunyi

Sistem Matriarkat: Wanita di Puncak Kekuasaan

Pada Suku Mosuo, garis keturunan dan kepemilikan harta diwariskan melalui jalur ibu.

Wanita tertua dalam keluarga memegang peran sebagai kepala keluarga, yang bertugas mengatur keuangan, properti, hingga pengambilan keputusan penting.

Anak-anak yang lahir dianggap sebagai keturunan keluarga ibu, dan nama keluarga yang digunakan adalah nama dari pihak ibu.

Dalam konteks hubungan, masyarakat Mosuo mengadopsi konsep walking marriage atau "pernikahan berjalan".

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bahasa Besemah: Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia!

Sistem ini memungkinkan wanita memilih pasangan mereka secara bebas tanpa ikatan permanen seperti dalam pernikahan tradisional.

Pria akan mengunjungi wanita di malam hari dan kembali ke rumah keluarga mereka di pagi hari.

Anak-anak hasil hubungan tersebut akan tetap diasuh oleh keluarga pihak ibu, sementara ayah biologis seringkali tidak memiliki tanggung jawab langsung dalam pengasuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: