Apa Saja Tambang Terbesar di Indonesia dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Ekonomi? Simak Ulasannya!

BACA JUGA:Cerita Danau Kaolin di Bangka, Eks Tambang Kini Jadi Danau Wisata Nan Eksotis

Nusa Tenggara Barat tak hanya memiliki tambang di Dompu, tetapi juga tambang besar lainnya di Sumbawa Barat. 

Tambang Batu Hijau yang terletak di wilayah ini mulai beroperasi pada tahun 2000 dan dikelola oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara. 

Batu Hijau merupakan salah satu tambang emas terbesar di Indonesia yang juga memproduksi tembaga dalam jumlah besar. 

Dengan cadangan emas yang masih melimpah, tambang ini diperkirakan akan terus beroperasi hingga tahun 2030.

BACA JUGA:Keputusan Kontroversial, Ini Alasan di Balik Pemberian Tambang Batu Bara kepada Ormas Keagamaan!

Tambang Emas Terbesar di Indonesia Berdasarkan Produksi

Selain beberapa daerah di atas, ada sejumlah tambang emas di Indonesia yang masuk dalam daftar tambang terbesar berdasarkan volume produksinya. 

Menurut data yang dirilis pada tahun 2023, tambang emas terbesar di Indonesia adalah sebagai berikut:

- Grasberg Block Cave Mine di Mimika, Papua Tengah, menghasilkan lebih dari 93 juta ons emas pada tahun 2013. Tambang ini akan terus beroperasi hingga tahun 2041.

BACA JUGA:Penggerebekan Tambang Timah Ilegal di Dekat Pesantren, Ancaman Serius bagi Keamanan

- Deep Mill Level Zone, yang juga berada di Papua dan dikelola oleh PT Freeport Indonesia, memproduksi sekitar 63 juta ons emas pada tahun 2023.

- Tambang Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat menghasilkan lebih dari 44 juta ons emas pada tahun 2023 dan akan terus berproduksi hingga tahun 2030.

- Proyek Martabe di Sumatera Utara, yang dimiliki oleh PT United Tractors, menghasilkan sekitar 31 juta ons emas pada tahun 2023.

- Tambang Emas Toka Tindung di Sulawesi Utara, yang dimiliki oleh Rajawali Corpora, memproduksi lebih dari 2 juta ons emas pada tahun 2023.

BACA JUGA:Tambang Emas Salido Sangat Berharga di Era VOC, Mengupas Jejak Tambang Tertua di Sumatra Barat

Sumber: