Menelusuri Jejak Sejarah Candi Borobudur: Dari Zaman Kuno ke Warisan Dunia

Menelusuri Jejak Sejarah Candi Borobudur: Dari Zaman Kuno ke Warisan Dunia

Menelusuri Jejak Sejarah Candi Borobudur: Dari Zaman Kuno ke Warisan Dunia--

Baru pada abad ke-19, Borobudur ditemukan kembali oleh Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Ia memerintahkan pembersihan dan penggalian di sekitar situs candi yang kala itu tertutup hutan lebat.

Usaha pemugaran lebih serius dilakukan pada abad ke-20, terutama setelah Borobudur diakui sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Pengakuan Dunia dan Warisan Budaya

Borobudur bukan hanya menjadi daya tarik wisata dunia, tetapi juga simbol kebanggaan budaya Indonesia.

BACA JUGA:Mengenali Lebih Dalam Suku Moronene SulTeng dengan Tradisi dan Sejarah Mendalam

Setiap tahunnya, ribuan wisatawan domestik dan mancanegara datang untuk menyaksikan kemegahan candi ini, terutama saat perayaan Waisak, yang merupakan hari besar bagi umat Buddha.

Candi ini tidak hanya penting sebagai warisan arkeologi, tetapi juga sebagai warisan spiritual dan budaya yang terus hidup.

Banyak ahli menyebutnya sebagai karya seni yang tak ternilai karena menyatukan unsur-unsur keagamaan, arsitektur, dan seni rupa dalam satu monumen megah.

Candi Borobudur adalah bukti kejayaan peradaban kuno di Nusantara.

BACA JUGA:Jejak Sejarah: Mengenal 3 Suku Tertua Asli Papua Barat dan Perannya dalam Kekayaan Budaya Indonesia

Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur tidak hanya menggambarkan pencapaian teknis dan artistik dari leluhur bangsa Indonesia, tetapi juga menyimpan makna spiritual yang mendalam.

Melalui usaha pemugaran dan pelestarian, Borobudur tetap menjadi salah satu simbol kebanggaan dan warisan dunia yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: