Menggali Warisan Suku Pasemah: Keindahan Arsitektur Rumah Adat dan Nilai-Nilai Kehidupan

Menggali Warisan Suku Pasemah: Keindahan Arsitektur Rumah Adat dan Nilai-Nilai Kehidupan

Eksplorasi Budaya Suku Pasemah: Rumah Adat dan Falsafah Kehidupan yang Menyentuh-Foto: net-

BACA JUGA:Apa Mitos dan Sejarah Menarik di Balik Nama Tulungagung? Temukan Penjelasannya!

Proses ini dimulai dengan musyawarah keluarga untuk menentukan lokasi dan status tanah yang akan digunakan.

Sesepuh desa, yang dikenal sebagai Jurai Tuwe, sering dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting ini.

Bahan utama bangunan, seperti kayu, harus direndam selama setidaknya 40 hari sebelum digunakan.

Pemilik rumah biasanya mengadakan acara syukuran untuk menandai dimulainya pembangunan, yang turut dihadiri oleh tukang yang akan mengerjakan rumah.

BACA JUGA:Menyingkap Sejarah dan Warisan Suku Guci di Muaro Paneh: Tambo Bayang 1915

BACA JUGA:Mengungkap Warisan Budaya Suku Simalungun: Tradisi dan Filosofi yang Menginspirasi

Selama pembangunan, terdapat beberapa ritual penting, seperti:

- Sedekah Negah Ka Tiang: Ritual syukur saat mendirikan tiang rumah.

- Sedekah Nunggah Mubungan: Ritual saat memasang puncak atap.

- Sedekah Nunggu Ghumah: Syukuran setelah rumah selesai dibangun dan siap ditempati.

Tradisi ini mencerminkan filosofi mendalam tentang hubungan manusia dengan alam, komunitas, dan Sang Pencipta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: