Mengungkap Sejarah Suku Komering di Sumatera Selatan: Asal Usul dan Makna dari Istilah Hindu Purba

Mengungkap Sejarah Suku Komering di Sumatera Selatan: Asal Usul dan Makna dari Istilah Hindu Purba

Mengungkap Sejarah Suku Komering di Sumatera Selatan: Asal Usul dan Makna dari Istilah Hindu Purba-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Suku Komering adalah salah satu kelompok etnis yang tinggal di Sumatera Selatan, khususnya di sepanjang Danau Ranau dan Sungai Komering yang meliputi wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan), dan Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur).

Sebagai salah satu suku tertua di Sumatera, suku Komering termasuk dalam kelompok Proto Malayan, bersama suku-suku seperti Mentawai, Enggano, Nias, Batak, Kubu, dan Orang Laut.

Nama "Komering" sendiri berasal dari sebuah sungai di Sumatera Selatan yang menjadi penanda wilayah kekuasaan suku ini.

Istilah ini juga disebutkan dalam karya Zawawi Kamil, "Menggali Babad dan Sedjaran Lampung," dan dalam sajak dialek Komering atau Minanga.

Asal usul nama ini juga berkaitan dengan bahasa Hindu Purba yang digunakan oleh pedagang India pada masa lalu, dengan arti "pinang". Pada abad ke-19, wilayah-wilayah yang kini merupakan bagian dari daerah Suku Komering sering dikunjungi oleh pedagang India.

Sebagian besar anggota Suku Komering berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan persentase sekitar 57%, di Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) sekitar 59%, dan di Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) sekitar 55%. Sekitar 10% dari mereka tinggal di Kota Palembang.

Tradisi Khas Suku Komering

1. Pemberian Adok atau Jajuluk

   Adok atau Jajuluk adalah tradisi pemberian gelar kepada pasangan pengantin baru. Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghormatan dan menggunakan bahasa asli Komering.

Gelar tersebut diumumkan pada saat resepsi pernikahan dan sering digunakan untuk memanggil pasangan setelah menikah.

2. Makanan Khas

   - Sambal Jok-jok: Sambal tradisional khas Suku Komering ini terbuat dari terasi, cabai, garam, gula, perasan jeruk, dan air.

Sambal ini sering disajikan bersama ikan bakar.

   - Kasuran: Makanan mirip lontong yang digulung seperti kasur. Biasanya disiapkan saat perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha dan disajikan saat berkumpul dengan keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: