Nasib Kopi Indonesia, Produksi Turun Disaat Harga Melambung

Nasib Kopi Indonesia, Produksi Turun Disaat Harga Melambung

Foto : Produksi greenbin kopi--pagaralampos.com

PAGARALAMPOS.COM - Produksi kopi Indonesia turun pada 2023 setelah sempat menunjukkan pertumbuhan positif dalam lima tahun terakhir. Penurunan Produksi justru berbarengan dengan meningkatnya konsumsi kopi di Indonesia

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi nasional mencapai puncaknya pada 2022 dengan 771 ribu ton, namun menurun menjadi 756,1 ribu ton pada 2023.

Penurunan produksi ini berdampak signifikan pada pasar kopi global, mendorong kenaikan harga kopi di berbagai wilayah.

Merujuk data Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS)  USDA, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke lima di dunia dengan total kontribusi sekitar 5%. Indonesia hanya kalah dari Brazil, Vietnam, Colombia dan Ethopia.

BACA JUGA:Cerita Anak Anak di Candi Jaya, Pulang Sekolah Nyortir Biji Kopi

Penurunan produksi kopi di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perubahan iklim yang menyebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti hujan yang terlalu lebat atau musim kering yang berkepanjangan, telah memengaruhi hasil panen.

Selain itu, adanya serangan hama dan penyakit tanaman, serta kurangnya peremajaan tanaman kopi yang sudah tua, turut berkontribusi pada turunnya jumlah produksi.


Foto : Kopi petik merah--pagaralampos.com

Sementara itu, data ekspor kopi juga menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Pada 2023, volume ekspor kopi turun drastis menjadi 276.335,2 ton dari 433.881,1 ton pada tahun sebelumnya.

Meskipun terjadi penurunan volume, nilai ekspor atau FOB (Free on Board) tetap tinggi, mencapai US$ 916,5 juta atau sekitar Ep 14,19 triliun.

BACA JUGA:PT Pusri Resmikan Rumah Produksi Kopi Ringkeh, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis CSV

Hal ini mencerminkan lonjakan harga kopi di pasar internasional sebagai dampak dari terbatasnya pasokan akibat penurunan produksi.

Kenaikan harga kopi ini menimbulkan dampak beragam di pasar. Di satu sisi, petani kopi yang masih mampu menghasilkan panen berkualitas mendapatkan keuntungan dari harga jual yang lebih tinggi.

Namun di sisi lain, pelaku industri hilir seperti pabrik pengolahan kopi dan konsumen akhir menghadapi peningkatan biaya produksi dan harga jual yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: