Harga Emas Pecahkan Rekor Sepanjang Masa, Terhyata Ini Penyebabnya

Harga Emas Pecahkan Rekor Sepanjang Masa, Terhyata Ini Penyebabnya

Foto : Trend Harga emas per 18 Agustus 2024-Screenshoot-Logamulia.com

PAGARALAMPOS.COM - Harga emas melesat 21,6% sepanjang tahun 2024 di level US$2.507,28 hingga perdagangan Jumat (16/8/2024). Harga tersebut merupakan penutupan Harga emas tertinggi sepanjang masa.

Pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) hingga optimisme pemangkasan suku bunga AS menjadi pendorong kenaikan harga emas.

Namun, tidak sekedar dari sentimen pemangkasan suku bunga AS, permintaan yang kuat terhadap emas oleh bank-bank sentral dunia menjadi salah satu pendorong harga emas.

Pembelian China yang kuat merupakan faktor utama dalam reli emas batangan pada Maret-April dan jika permintaan meningkat lagi, hal tersebut dapat lebih meningkatkan harga emas.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Turun, Cek Daftar Harganya Disini

Beberapa bank China telah diberi kuota impor emas baru dari bank sentral, mengantisipasi permintaan yang kembali meningkat meskipun harga mencapai rekor tertinggi, empat sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Kuota baru tersebut, yang ditujukan untuk membantu Bank Rakyat China (PBOC) mengendalikan berapa banyak emas batangan yang masuk ke konsumen logam mulia terkemuka di dunia.

Diberikan pada bulan Agustus setelah jeda dua bulan yang sebagian besar disebabkan oleh permintaan fisik yang lebih lambat setelah harga emas terus melesat.

"Kuota telah dikeluarkan tetapi premi lokal terhadap luar negeri rendah sehingga tidak ada jaminan bahwa kuota akan digunakan sampai keadaan membaik," menurut salah satu sumber kepada Reuters.

BACA JUGA:Harga Emas Global Diprediksi Terkonsolidasi Pascadata Ekonomi AS

"Permintaan perhiasan masih lemah tetapi permintaan investasi sehat," tambah sumber tersebut.

China memiliki sejarah membatasi kuota impor emas selama beberapa bulan ketika mata uang yuan melemah terhadap dolar.


Foto : Harga emas-Ilustrasi-CNBC

Namun, jeda tahun ini dipimpin oleh bank-bank itu sendiri di tengah permintaan yang lemah, menurut sumber.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: