Jejak Sejarah 10 Perusahaan Tertua di Indonesia, Yang Eksis Melintasi Zaman

Jejak Sejarah 10 Perusahaan Tertua di Indonesia, Yang Eksis Melintasi Zaman

Foto : Perusahaan tertua di Indonesia-Arsip nasional-CNBC

Merek rokok satu ini merupakan perusahaan rokok generasi awal di Indonesia. Sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee pada 1913 dengan nama Handel Maatschappij Liem Seeng Tee. 

BACA JUGA:Wisata Temanggung Nan Elok dan Memukau. Jelajahi Keindahan Destinasi Kota Tembakau yang Diapit 2 Gunung

Produk andalan Sampoerna adalah Djie Sam Soe. Penamaan Djie Sam Soe diambil dari pelafalan nomor "2 3 4" dalam bahasa China. Karena enak dihisap, Djie Sam Soe dalam sekejap laris-manis di pasaran. 

Saking tingginya permintaan, Sampoerna sampai menarik ribuan pegawai untuk melinting rokok. Puncak kejayaan Sampoerna baru terjadi di tahun 1940.

Ketika saat itu sukses memproduksi 3 juta batang rokok per minggu. Kini, Sampoerna masih eksis sebagai salah satu produsen rokok di Indonesia.

9. Kapal Api (1927)

Sejarah kopi bubuk sachet di Indonesia tak terlepas dari keberadaan perusahaan Kapal Api. Kapal Api yang dulu bernama HAP Hootjan merupakan perusahaan yang berdiri pada 1917 oleh perantau asal China, Go Soe Loet. 

BACA JUGA:WBP Terima Bantuan Mesin Kemasan Kopi

Awalnya Go tak berniat menjual kopi dalam kemasan sachet. Namun, persaingan ketat membuatnya berinovasi: mengemas kopi dalam bentuk kemasan. Tak disangka, inovasi berjalan baik. 

Kopi Kapal Api jadi raja kopi di Indonesia. Perusahaan berhasil menjual Kapal Api ke beberapa kota di luar Jawa seperti Palembang, Makassar, Medan dan Pontianak.

Bahkan, pada 1985, kopi Kapal Api diekspor ke Timur Tengah, Taiwan, Hongkong, dan Malaysia.

 10. Multi Bintang Indonesia (1931)

Sudah sejak lama minuman beralkohol dikonsumsi oleh segelintir orang di Indonesia. Namun, sejak 1931 berdiri pabrik minuman alkohol pertama di Indonesia, yakni NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen.

Didirikan di Surabaya, perusahaan ini kemudian dikenal karena produk andalannya, Bir Bintang, telah jadi simbol minuman alkohol di Indonesia.

Seiring waktu, Multi Bintang telah melalui banyak perubahan, termasuk rebranding dan pengenalan varian non-alkohol untuk menyesuaikan dengan preferensi konsumen yang berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: