Mengungkap Keberlanjutan Rumah Adat Suku Batin Jambi: Menyelami Tradisi Kampung Lamo dan Warisan Budayanya

Mengungkap Keberlanjutan Rumah Adat Suku Batin Jambi: Menyelami Tradisi Kampung Lamo dan Warisan Budayanya

Mengungkap Keberlanjutan Rumah Adat Suku Batin Jambi: Menyelami Tradisi Kampung Lamo dan Warisan Budayanya-Foto: net-

Warisan Budaya Rumah Adat

Rumah Kajang Leko bukan hanya menarik dari segi bentuknya tetapi juga karena filosofi yang terkandung di dalamnya. Rumah ini mencerminkan cita rasa, budaya, seni, dan keyakinan masyarakat Jambi. 

Meskipun semakin banyak rumah modern, Kajang Leko masih ada di Kampung Lamo. Pemerintah setempat berusaha untuk menjadikannya sebagai warisan dunia UNESCO agar budaya ini tetap terjaga.

Tradisi Bebantai Adat

Tradisi bebantai adat adalah upacara religi yang dilakukan menjelang bulan Ramadan di Pasar Bantai. Tradisi ini melibatkan penyembelihan kerbau, yang dilakukan oleh laki-laki pada waktu subuh. Sekitar 70 kerbau disembelih sebagai persembahan. 

Daging kerbau dimasak oleh ibu-ibu hingga malam hari, dan menu utamanya adalah gulai mani yang disantap dengan lemang. Bebantai adat juga merupakan pesta rakyat dengan pakaian tradisional, tarian, pencak silat, pameran, dan jajanan.

 Perjalanan Menuju Kampung Lamo=

Kampung Lamo dapat diakses melalui dua rute utama: dari Kabupaten Bungo atau Kota Jambi. 

Dari Bandara Sultan Thaha di Kota Jambi, diperlukan waktu sekitar 5 jam menuju Kota Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin. Dari Kota Bangko, perjalanan dilanjutkan ke Kampung Lamo selama 1,5-2 jam. Jika berangkat dari Bandara Muaro Bungo, waktu perjalanan lebih singkat, sekitar 1,5 jam dengan jalan yang mudah dilalui.

Kampung Lamo, dengan budaya dan rumah adatnya, merupakan destinasi wisata sejarah yang menarik di Jambi. Di sini, pengunjung dapat belajar tentang kekayaan budaya Suku Batin yang telah bertahan selama berabad-abad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: