Sinopsis Film Kutukan Cakar Monyet, Persekutuan Manusia dan Iblis

Sri, Erna, dan Dini langsung dibawa ke rumah yang mewah milik Mbah Karsa. Ketika sudah sampai rumah mbah Karsa, anggota keluarga kembali mewawancarai mereka. 

Salah satu anggota keluarga Mbah Karsa mengatakan bahwa terdapat beberapa larangan yang tidak boleh mereka langgar.

Sri, Erna, dan Dini bertanya kenapa larangan tersebut tidak boleh mereka langgar. Namun, anggota keluarga Mbah Karsa tidak mau untuk menjawab pertanyaannya.

Mereka sempat curiga, akan tetapi karena gaji yang besar, ketiganya tetap melanjutkan kerja.

BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Pelet Tali Pocong, Semua Dilakukan Demi Cinta!

Tidak Bekerja di Rumah Mbah Karsa

Hal yang mengejutkan terjadi ketika Sri, Erna, dan Dini tidak bekerja di rumah Mbah Karsa. Mereka bertiga sopir bawa ke sebuah desa terpencil yang sepi dan jauh dari perkotaan.

Sinopsis Sewu Dino di desa tersebut terdapat sebuah rumah yang kosong dan terkesan menakutkan. Namun, di rumah tersebut terdapat seorang penjaga yang memiliki nama Mbah Tamin (Pritt Timothy). 

Akhirnya Mbah Tamin bercerita tentang tugas yang sebenarnya untuk Sri, Erna, dan Dini. Tugas mereka yaitu menjaga dan merawat seorang perempuan yang tidur berbaring di keranda jenazah.

Perempuan tersebut bernama Dela yang menjadi anggota keluarga termuda Mbah Karsa. Mbah Tamin bercerita bahwa seseorang yang telah menyantet Dela sehingga hanya bisa berbaring, beberapa bagian tubuh luka.

Kejadian yang menyeramkan dan aneh mulai terjadi ketika Mbah Tamin meninggalkan mereka untuk merawat Dela.

BACA JUGA:Film Teman Tidur, Bunuh Diri Seorang Korban Perundungan

Sutradara Film Kimo Stamboel

Sewu Dino menjadi salah satu pilihan film bergenre horor yang terbaik. Tentunya jalan cerita film akan mengejutkan dan menarik untuk penonton ikuti. Semua hal tersebut tidak lepas dari sutradara film Sewu Dino. 

Kimo Stamboel menjadi sutradara film bergenre horor ini. Sutradara tersebut terkenal sebagai salah satu sineas Indonesia yang sering menggarap film bergenre horor.

Sumber: