Menyatu dengan Alam di Telaga Madirda: Destinasi Wisata yang Menyegarkan di Ngargoyoso

6. Kolam Pemancingan dan Kolam Renang  

   Menawarkan aktivitas memancing dan berenang yang menyenangkan.

Biaya tiket masuk Telaga Madirda adalah Rp10.000 per orang. Untuk yang ingin berkemah, tersedia pilihan tenda dengan berbagai ukuran dan harga.

Popularitas dan Pengembangan

Telaga Madirda mengalami lonjakan pengunjung selama liburan Lebaran 2021, dengan ribuan orang datang setiap harinya. Kepala Desa Berjo, Suyatno, mencatat bahwa meskipun banyak destinasi baru bermunculan, minat terhadap Telaga Madirda tetap tinggi, dengan beberapa pengunjung sudah menunggu sejak pagi sebelum tempat ini dibuka.

Pemdes Berjo berencana untuk terus mengembangkan kawasan ini, termasuk menambah fasilitas wisata outbond seperti susur sungai. Rencana ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dan meningkatkan perekonomian lokal.

Testimoni Pengunjung

Khairul Nisa, seorang pengunjung, memuji Telaga Madirda sebagai tempat yang menyejukkan dan penuh dengan spot foto yang menarik. Ia mengatakan, "Tempatnya nyaman dengan udara yang sejuk. Alamnya indah dan banyak dekorasi menarik untuk foto-foto."

Dengan berbagai fasilitas dan rencana pengembangan yang terus dilakukan, Telaga Madirda semakin menjadi pilihan menarik bagi wisatawan yang ingin bersantai dan menikmati keindahan alam.

 

Jangan Lewatkan! Inilah 5 Fakta Menarik tentang Destinasi Wisata Gunung Guntur

PAGARALAMPOS.COM - Dengan keindahan alamnya yang luar biasa, Gunung Guntur telah menjadi tujuan favorit para pencinta alam dan pendaki di Indonesia.

Terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, gunung ini tidak hanya memiliki sejarah vulkanik yang menarik, tetapi juga menawarkan pemandangan yang memukau. Sebelum memulai petualangan di Gunung Guntur, ada beberapa fakta menarik yang perlu Anda ketahui.

1. Sejarah Vulkanik yang Menarik

Salah satu aspek yang membuat Gunung Guntur unik adalah sejarah vulkaniknya. Pada abad ke-19, gunung ini dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa. Letusan besar pada tahun 1803 menghasilkan hujan pasir dan abu yang meluas. Kemudian, pada tahun 1818, gunung ini meletus lagi dengan kekuatan dahsyat, memuntahkan abu, pasir, batu, dan lahar. Meskipun peristiwa ini mengerikan, keindahan alam Gunung Guntur tetap menarik perhatian pendaki.

Sumber: