Suku Moronene dan Jejaknya di Zaman Prasejarah: Temukan Fakta Menarik di Sini!
Suku Moronene dan Jejaknya di Zaman Prasejarah: Temukan Fakta Menarik di Sini!-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Suku Moronene, yang menghuni Kabupaten Bombana dan Kepulauan Kabaena di Sulawesi Tenggara, merupakan kelompok etnis dengan sejarah dan tradisi yang kaya, menjadikannya sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia.
Asal Usul dan Sejarah
Suku Moronene diyakini sebagai salah satu kelompok awal yang menetap di Sulawesi Tenggara.
Mereka termasuk dalam kelompok Proto Malayan, yang diduga berasal dari Hindia sekitar 2000 tahun SM.
Meskipun pada abad ke-18 mereka menghadapi tantangan dari suku-suku lain yang memasuki wilayah tersebut, pengaruh sejarah mereka masih dapat dirasakan hingga saat ini.
Nama "Moronene" diambil dari gabungan kata "moro," yang berarti "mirip," dan "nene," yang merujuk pada "pohon resam."
Pohon resam, sejenis tanaman paku yang umum di daerah ini, memiliki banyak kegunaan, seperti sebagai bahan tali dan pembungkus makanan tradisional.
Kehidupan Nomaden dan Permukiman
Awalnya, suku Moronene hidup secara nomaden, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, mereka akhirnya menetap di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.
Peta yang dibuat oleh pemerintah Belanda pada tahun 1820 mencatat Kampung Hukaea sebagai salah satu pemukiman terbesar suku Moronene, yang kini termasuk dalam kawasan taman nasional.
Permukiman suku Moronene tersebar di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, termasuk Kota Kendari.
Pada tahun 1952-1953, banyak di antara mereka yang terpaksa berpindah akibat ketidakstabilan keamanan.
Kampung Hukaea, Laea, dan Lampopala dikenal sebagai Tobu Waworaha, yang merupakan lokasi penting dalam sejarah dan budaya mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: