Jejak Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Masih Mengubur Harta Karun

Jejak Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Masih Mengubur Harta Karun

Foto : Kompleks Makam Ing Gede Suro.di Palembang.-Jejak Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Masih Mengubur Harta Karun -Google.com

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Tari Gending Sriwijaya, Simbol Budaya dalam Upacata Adat Penyambutan Tamu di Palmebang

Sejumlah temuan dari ekskavasi di tiga lokasi itu memperkuat dugaan pemetaan kawasan Sriwijaya pada masa lalu di Palembang.

Bukit Siguntang, yang mengungkap sejumlah struktur bangunan bata dari zaman Sriwijaya, diduga menjadi pusat peribadatan.

Dari temuan banyaknya keramik dan gerabah, kawasan Sungai Musi di sekitar Jembatan Ampera dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin diduga merupakan kawasan permukiman yang cukup ramai.

Adapun penggalian arkeologis di pemakaman Ki Gede Ing Suro menemukan keramik, gerabah, dan sisa kayu yang diduga bagian dari anak tangga yang digunakan sebagai peralatan peribadatan.

BACA JUGA:Mengungkap Fakta Candi Bahal, Peninggalan Sriwijaya di Sumatera Utara

Dugaan ini berasal dari temuan arca Buddha di sekitar kawasan itu pada masa lalu.

Ekskavasi di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dan kompleks pemakaman Ki Gede Ing Suro mencapai kedalaman sekitar 1,5 meter.

Temuan material di halaman museum itu cukup padat dengan struktur kayu dan batu bata yang diduga campuran dari zaman Kesultanan Palembang dan kolonial Belanda.

Prasasi Kedukan Bukit yang ditemukan pada tahun 1920 di tepian Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi, di kawasan Karanganyar di Palembang saat ini. (Reynold Sumayku/National Geographic Indonesia).

BACA JUGA:Pentingnya Prasasti Kedukan Bukit Sebagai Bukti Terpandangnya Sejarah Sriwijaya

Ekskavasi di tepi Sungai Musi ini menjadi lebih sulit akibat genangan air dari sungai dan air hujan.

”Untuk benar-benar menemukan peninggalan Sriwijaya di sini, mungkin butuh ekskavasi bulanan. Peninggalan mungkin terpendam hingga 3-4 meter,” kata Budi Wiayana, Koordinator Tim Ekskavasi Pusat Kerajaan Sriwijaya di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Temuan Warga

Penjaga makam Ki Gede Ing Suro, Sarini, menuturkan, sejak dulu warga sekitar kerap menemukan pecahan keramik di sekitar kompleks makam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: