Menperin Minta APM Tahan Harga Kendaraan, Begini Pandangan Toyota dan Prospek Pasar Otomotif Indonesia

Menperin Minta APM Tahan Harga Kendaraan, Begini Pandangan Toyota dan Prospek Pasar Otomotif Indonesia

Menperin Minta APM Tahan Harga Kendaraan, Begini Pandangan Toyota dan Prospek Pasar Otomotif Indonesia--

PAGARALAMPOS.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengeluarkan pernyataan penting mengenai pasar otomotif Indonesia.

Dalam acara yang berlangsung di ICE BSD, Agus meminta agar pabrikan otomotif di Indonesia menahan harga jual kendaraan mereka sementara waktu.

Imbauan ini dilatarbelakangi oleh penurunan kinerja penjualan mobil baru yang terjadi pada semester pertama tahun 2024.

Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa kenaikan harga kendaraan di tengah penurunan daya beli dan fluktuasi nilai tukar dolar AS berpotensi memperburuk kondisi pasar.

BACA JUGA:QJMotor LTM 125, Skutik Retro Baru yang Siap Tantang Vespa LX 125

"Pada dasarnya kita pemerintah minta supaya produsen jangan lagi atau jangan dulu menaikkan harga karena sekarang pasar lagi lesu," tegas Agus.

Menurutnya, kenaikan harga di saat daya beli masyarakat menurun tidak akan membantu memulihkan penjualan kendaraan yang sedang melemah.

Permintaan Menperin ini mendapat perhatian khusus dari pelaku industri otomotif, termasuk dari salah satu pemain besar di pasar otomotif Indonesia, PT Toyota Astra Motor (TAM).

Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor, menanggapi permintaan tersebut dengan bijaksana.

BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Padjajaran, Hingga Masa Kehancurannya

Dalam sebuah wawancara di GIIAS pada 20 Juli 2024, Anton mengakui bahwa meskipun pabrikan dapat mempertimbangkan untuk menahan harga jual, keberhasilan langkah ini sangat bergantung pada kerja sama semua pihak terkait.

“Ini kan semua masih wacana, belum tahu akan seperti apa. Tapi tidak ada salahnya dari kami (pabrikan) mengimbau semua pihak kalau kondisi market otomotif yang turun ini cukup serius,” kata Anton.

Ia menambahkan bahwa untuk mengatasi penurunan penjualan, dibutuhkan sinergi antara pabrikan, lembaga pembiayaan, dan pemerintah. 

Dalam pandangannya, Anton berharap bahwa dengan adanya langkah-langkah tersebut, pasar otomotif dapat kembali menunjukkan pertumbuhan positif menjelang akhir tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: