Suku Ket, Penduduk Tertua di Asia Utara Terancam Punah

Suku Ket, Penduduk Tertua di Asia Utara Terancam Punah

Foto : Suku Ket di Pegunungan Siberia-Suku Ket, Penduduk Tertua di Asia Utara Terancam Punah-National Geofgraphic

Keto tidak mirip dengan bahasa Siberia lainnya. Selama berabad-abad, masyarakat Kett terpaksa berpindah berkali-kali. Hal ini menyebabkan hilangnya bahasa dan budaya mereka.

BACA JUGA:Situs Megalitik di Pegunungan Siberia Ini Menyamai Gujung Mana, Tebak Mana Yang Paling Kuno

Kenapa mereka terus berpindah?

Pertama, mereka selalu mendapat tekanan dari berbagai kalangan.

Mereka adalah penggembala rusa di utara (Enets dan Nenets) dan timur (Evenk), dan penggembala berbahasa Turki di selatan.

Kedua, penaklukan Rusia atas Siberia membuat masyarakat adat terkena penyakit baru, seperti epidemi cacar pada abad ke-17.

Ketiga, pada abad ke-20, Uni Soviet memukimkan kembali masyarakat Keto di desa-desa bergaya Rusia. Tindakan ini jelas mengganggu gaya hidup nomaden mereka.

BACA JUGA:5 Suku di Papua, Mana Yang Paling Unik Tradisinya

Suku Kett berjuang dan berusaha melindungi akarnya. Sayangnya, ukuran suku yang kecil membuat hal ini sulit dilakukan.

Mereka dipaksa menjalani gaya hidup yang sama seperti orang Rusia.

Namun, terlepas dari semua ini, masyarakat Keto berhasil melestarikan budaya mereka yang kaya dan penuh warna.

Ket dan Shamanisme

Shamanisme telah lama dipraktikkan dalam berbagai bentuk oleh masyarakat Siberia.

BACA JUGA:Melestarikan Warisan: Makna dan Ritual Hari Moyang bagi Suku Temuan

Shamanisme percaya bahwa roh-roh di sekitar manusia dapat memasuki tubuh dukun selama ritual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: