Transformasi Digitalisasi Bulog, Direktorat Utama Perum Bulog Ungkap Strategi Jangka Panjang

BACA JUGA:Kapolri Gelar Wayang Kulit, Begini Filosofi Lakon Tumurune Wiji Sejati

Strategi Digitalisasi Bulog

Bayu Krisnamurthi menjelaskan bahwa strategi digitalisasi Bulog mencakup beberapa komponen kunci:

Pengembangan Sistem Pengadaan Pangan: Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses pengadaan pangan dari petani dan produsen lokal.

Manajemen Stok Pangan Digital: Mengimplementasikan sistem manajemen stok yang terintegrasi secara digital untuk memastikan ketersediaan pangan yang optimal dan tepat waktu.

BACA JUGA:Portugal Tersingkir dari Euro 2024, Cristiano Ronaldo dan Kegagalan yang Menyakitkan

Kerjasama dengan Stakeholder: Memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas petani, untuk menciptakan ekosistem distribusi pangan yang lebih solid.

Pengembangan SDM: Fokus pada peningkatan kompetensi dan kualitas SDM Bulog dalam mengelola teknologi informasi dan proses digitalisasi, agar dapat menghadapi tantangan teknologi dengan lebih baik.

Masa Depan Distribusi Pangan Indonesia

Dengan komitmen kuat untuk beradaptasi dengan era digital, Bulog tidak hanya berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan sistem distribusi pangan nasional.

BACA JUGA:Liza Rahayu Tekankan Pentingnya Administrasi PKK dan Dasawisma Pada Kader PKK di Kota Pagaralam

Transformasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi para petani, produsen lokal, dan masyarakat umum, dengan menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan harga yang stabil di pasar.

Dengan demikian, langkah-langkah inovatif Bulog dalam digitalisasi sistem integrasi pangan menandai sebuah tonggak penting dalam perjalanan pangan Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Langkah selanjutnya, termasuk mitigasi tantangan yang ada, akan menjadi penentu keberhasilan dari visi besar ini. *

Sumber: