Menelusuri Jejak Kesultanan Deli: Kekayaan Budaya dan Sejarah di Sumatera Utara

Menelusuri Jejak Kesultanan Deli: Kekayaan Budaya dan Sejarah di Sumatera Utara

Menelusuri Jejak Kesultanan Deli: Kekayaan Budaya dan Sejarah di Sumatera Utara-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Kesultanan Deli di Sumatera Utara memiliki warisan budaya dan sejarah yang kaya serta menarik.

Sebagai salah satu kesultanan terbesar di Indonesia pada masa lalu, Kesultanan Deli memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban di Sumatera Utara.

Didirikan pada abad ke-17, Kesultanan Deli memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam serta perkembangan politik dan ekonomi di wilayah tersebut. Arsitektur istana, adat istiadat, dan tradisi Islam yang masih dipelihara hingga saat ini menjadi bukti kejayaan kesultanan ini.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang asal-usul, kejayaan, dan pengaruh berkelanjutan dari Kesultanan Deli.

BACA JUGA:Warisan Sejarah Kerajaan Banjar: Pentingnya Menjaga Keberagaman Budaya

BACA JUGA:Menggali Keagungan Candi Poh: Destinasi Wisata Sejarah di Desa Kalijurang, Brebes

Awal mula Kesultanan Deli bermula ketika Kerajaan Aceh berusaha memperluas wilayahnya di Sumatera Utara. Laksamana Gocah Pahlawan diutus oleh Aceh untuk menguasai wilayah Aru.

Dengan dukungan dari empat raja lokal Batak Karo yang telah memeluk Islam, ia dinobatkan sebagai raja di Deli, menandai berdirinya Kesultanan Deli.

Pada abad ke-18, Kesultanan Deli mengalami konflik internal akibat perebutan kekuasaan setelah kematian Tuanku Panglima Paderap.

Namun, kestabilan politik dan keutuhan kerajaan berhasil dipulihkan ketika Tuanku Panglima Pasutan naik tahta.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Banjar: Perjalanan Kerajaan Islam di Kalimantan Selatan

BACA JUGA:Ketahui 6 Fakta Gunung Galunggung di Tasikmalaya, yang Punya Keindahan Alam dan Sejarah yang Memikat

Pada tahun 1861, Kesultanan Deli mendeklarasikan kemerdekaannya dari pengaruh Aceh, Siak, dan Belanda, memasuki era baru sebagai kerajaan independen.

Kesultanan Deli mencapai puncak kejayaannya dengan mengembangkan wilayah kekuasaannya yang mencakup Medan, Langkat, Sukapiring, Buluh Cina, dan beberapa wilayah kecil lainnya di pesisir timur Sumatera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: