Sekawan Limo, Film Pendakian Dibalut Horor Komedi Khas Jawa Timur
Sekawan Limo, Film Pendakian Dibalut Horor Komedi Khas Jawa Timur-net-net
PAGARALAMPOS.COM - Film Sekawan Limo akan mengangkat kisah yang cukup menarik. Sekawan Limo bergenre horor komedi ini bercerita tentang petualangan para podcaster saat mendaki sebuah gunung hingga mengalami kejadian-kejadian mistis.
Menariknya, film ini akan memasukkan unsur lelucon khas Jawa Timur-an yang super kocak. Project bergenre horor komedi ini telah menyelesaikan proses produksi.
Bahkan trailernya pun juga sudah rilis di YouTube sejak satu minggu yang lalu. Meski demikian penayangan perdana filmnya di bioskop baru berlangsung pada Juli 2024 mendatang.
BACA JUGA:Sinopsis Film Uang Panai 2, Hadirkan Tayangan Seperti Kisah Nyata
Sinopsis Film Sekawan Limo
Melihat jadwalnya yang masih beberapa minggu lagi untuk kamu yang sudah penasaran dengan keseruannya tak perlu bingung. Yuk kita intip bocoran sinopsis serta fakta menarik filmnya berikut ini.
Film dengan genre horor tampaknya masih akan terus merajai bioskop Indonesia sampai penghujung 2024. Sebab sejak Januari hingga menjelang akhir tahun, deretan judul film horor terus bermunculan.
Untuk kali ini project bergenre horor yang akan dijadwalkan meluncur dalam waktu dekat adalah film Sekawan Limo.
BACA JUGA:Sinopsis The Wailing, Film Horor Korea yang Sangat Mengeramkan!
Berbeda dari cerita horor lainnya yang berfokus pada tayangan menyeramkan, film Sekawan Limo besutan StarVision ini justru banyak memasukkan unsur komedi.
Hal ini tentu saja bukan hal yang mengherankan lagi, terlebih penggagasnya adalah Bayu Skak.
Bayu Skak merupakan sosok komedian kondang yang berasal dari Jawa Timur dan terkenal dengan lelucon nyablak dan sarkas, tetapi sangat mengocok perut.
Film Sekawan Limo ini akan menyoroti petualangan lima orang sahabat di sebuah gunung bernama Madyopuro. Seperti biasa kelima orang dengan jiwa komedi yang sama itu mendaki gunung sambil bersenda gurau.
Tetapi pendakian yang mulanya penuh canda dan tawa tiba-tiba berubah menjadi lebih menyeramkan. Tepatnya seusai mereka melanggar mitos yang banyak masyarakat percaya ketika mendaki Gunung Madyopuro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: