Dirut Indofarma Yeliandriani Terjerat Pinjol, Ini Faktanya!
Dirut Indofarma Yeliandriani Terjerat Pinjol, Ini Faktanya!--
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Membuat Sejarah dengan Assist Gemilang di EURO 2024
Sebelum menjabat sebagai Dirut Indofarma, Yeliandriani telah berkontribusi sebagai Direktur Keuangan dan SDM PT Berdikari (Persero), serta menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) sejak 2016.
Posisinya sebagai Dirut PT Indofarma dimulai pada Januari 2024, setelah adanya perombakan direksi di perusahaan tersebut.
Kontroversi Pinjol dan Implikasinya
Keputusan PT Indofarma untuk menggunakan pinjaman online sebagai salah satu sumber pendanaan mengundang kritik tajam dari berbagai pihak.
BACA JUGA:Persaingan Maut di Grup E Euro 2024, Kepastian dan Ketegangan Menjelang Laga Penentu
Selain mencerminkan kelemahan dalam manajemen keuangan, penggunaan nama pribadi karyawan sebagai jaminan menimbulkan pertanyaan serius akan praktik yang etis dalam korporasi BUMN.
Keterlibatan Indofarma dalam pinjol juga menyoroti tantangan pengelolaan risiko di perusahaan besar seperti BUMN.
Meskipun Yeliandriani menegaskan bahwa pinjaman tersebut telah dilunasi, pengungkapan kerugian sebesar Rp 1,26 miliar bagi anak usaha Indofarma menunjukkan dampak negatif yang bisa timbul dari keputusan finansial yang kurang hati-hati.
Transparansi dan Langkah Selanjutnya
BACA JUGA: Teknologi Solar Dryer Dome, Inovasi Terbaru dalam Industri Kopi Muara Siban Kota Pagaralam
Dalam menghadapi sorotan ini, Yeliandriani menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Dia berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan memastikan bahwa praktik-praktik yang sesuai dengan aturan dan nilai-nilai korporat yang baik akan diterapkan lebih ketat di masa depan.
Pemerintah dan otoritas terkait juga diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap BUMN agar dapat mencegah praktik-praktik yang merugikan seperti yang terjadi pada Indofarma.
Keterbukaan dan akuntabilitas merupakan hal yang krusial dalam menjaga integritas perusahaan negara dan kepercayaan publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: