Dirut Indofarma Yeliandriani Terjerat Pinjol, Ini Faktanya!

Dirut Indofarma  Yeliandriani Terjerat Pinjol, Ini Faktanya!

Dirut Indofarma Yeliandriani Terjerat Pinjol, Ini Faktanya!--

PAGARALAMPOS.COM - Direktur Utama (Dirut) PT Indofarma Tbk., Yeliandriani, menjadi sorotan publik setelah mengkonfirmasi adanya transaksi pinjaman online (pinjol) yang dilakukan oleh perusahaan yang dipimpinnya pada tahun 2022.

Pernyataan tersebut datang sebagai tanggapan atas beredarnya informasi terkait keterlibatan Indofarma dalam praktik pinjol, yang menarik perhatian Komisi VI DPR RI.

Dalam rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Yeliandriani dengan jujur mengakui bahwa PT Indofarma memang pernah melakukan pinjaman online.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa pinjaman tersebut sudah dilunasi saat ini.

BACA JUGA:Jika Meletus Perang, Objek Vital di Israel Ini Jadi Target Hizbullah

"Kami mengakui bahwa ada pinjaman online yang dilakukan pada tahun 2022, tetapi kami telah menyelesaikannya," ungkap Yeliandriani dalam kesaksiannya.

Kontroversi muncul ketika terungkap bahwa dalam praktik pinjol tersebut, PT Indofarma menggunakan nama pribadi para karyawan sebagai salah satu bentuk jaminan.

Hal ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengelolaan keuangan dan pengawasan internal perusahaan.

Menyikapi hal ini, Direktur PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya, yang juga sebagai bos Holding BUMN Farmasi, mengungkapkan bahwa total kerugian yang ditanggung PT Indofarma Global Medika (IGM), anak usaha Indofarma, akibat praktik pinjol mencapai Rp 1,26 miliar.

BACA JUGA:TNI AU Kerahkan Pesawat C-212 Gelar Operasi TMC, Minimalisir Dampak Karhutla

Kerugian ini mencerminkan dampak serius dari keputusan yang diambil terkait pinjaman online tersebut.

Profil Yeliandriani: Dari Auditor hingga Dirut

Yeliandriani, lahir pada tahun 1964, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan lulusan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan STIE Swadaya Jakarta.

Karier profesionalnya dimulai sebagai auditor di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), di mana ia meraih berbagai penghargaan prestisius seperti Satyalancana Karya Satya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: