Kenaikan Harga Pupuk RI: Dampak Langsung dari Konflik Rusia-Ukraina

Kenaikan Harga Pupuk RI: Dampak Langsung dari Konflik Rusia-Ukraina

Kenaikan Harga Pupuk RI-Kolase by Pagaralampos.com-net

PAGARALAMPOS.COM - Pada saat ini, Indonesia menghadapi krisis serius dalam pasokan dan harga pupuk, terutama jenis NPK, yang telah menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo.

Harga yang melambung tinggi dan kelangkaan yang semakin memburuk telah memberikan dampak yang signifikan terhadap para petani di seluruh negeri. 

Menurut informasi yang disampaikan Presiden, kebutuhan total pupuk di Indonesia mencapai 13 juta ton, namun produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 26% dari kebutuhan tersebut.

Saat ini, sebagian besar kebutuhan pupuk Indonesia masih terpenuhi melalui impor, yang mencapai 74% dari total kebutuhan nasional. 

BACA JUGA: Jaga Ketersediaan Pupuk, Kerjasama Antara Pemprov Sumsel dan PT. Pupuk Sriwijaya Ditingkatkan

Meskipun penambahan produksi dari Pupuk Iskandar Muda memberikan bantuan sebesar 570 ribu ton, ketergantungan pada impor tetap menjadi masalah utama. 

Kompleksitas krisis ini semakin diperparah dengan gangguan dalam impor bahan baku pupuk, terutama akibat dari perang antara Rusia dan Ukraina, dimana mayoritas bahan baku pupuk diimpor dari kedua negara yang terlibat konflik tersebut.

Wijaya Laksana dari PT Pupuk Indonesia (Persero) menjelaskan bahwa kenaikan harga dan kelangkaan pupuk, khususnya NPK, telah terjadi dalam setahun terakhir sebagai dampak langsung dari konflik Rusia-Ukraina

Produksi pupuk NPK di dalam negeri masih jauh dari memadai, hanya mampu mencapai 3,5 juta ton dari total kebutuhan nasional sekitar 8,6 juta ton. 

BACA JUGA:KWT Dempo Karya Pagaralam Memimpin Perubahan, Mampu Produksi Pupuk Kompos Secara Mandiri

Kekurangan bahan baku seperti fosfor dan kalium menjadi penyebab utama dari rendahnya produksi pupuk NPK domestik, yang membuat Indonesia terpaksa mengimpor sebagian besar kebutuhannya.

Untuk mengatasi masalah ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) sedang berupaya mencari sumber bahan baku alternatif dari negara lain seperti Laos, Mesir, dan Kanada. 

Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pasokan bahan baku pupuk, meskipun harga bahan baku tersebut tetap tinggi akibat dari gangguan pasokan dari Rusia dan Ukraina. 

Dalam menghadapi krisis ini, penting bagi pemerintah dan industri pupuk Indonesia untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: